Angka Kemiskinan Extrim di MBD, Akibat Minim Infrakstruktur dan Transportasi
Kamis, 09 Desember 2021
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Angka Kemiskinan Extrim di MBD, Akibat Minim Infrakstruktur dan Transportasi

Ambon, Pelita Maluku com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Barat Daya (MBD) tengah mempersiapkan langkah, untuk menangani kemiskinan ekstrim pada sejumlah desa di kabupaten itu.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati MBD, Agustinus Kilikily kepada wartawan usai mengikuti Pembukaan Rakorwasda Provinsi Maluku, di salah satu hotel ternama di kota Ambon.

Menurut, orang nomor dua di Kabupaten MBD itu, angka kemiskinan ekstrim di kabupaten itu disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya, infrastruktur dan akses transportasi maupun akses komunikasi.

Untuk itu MBD sebagai wilayah kepulauan, lanjut Kilikily, akses tranportasi dan komunikasi, handaknya menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan kesejahtraan rakyat, untuk pemenuhan kebutuhan rakyat. Apalagi saat musim-musim tertentu  membatasi ruang gerak pemerintah maupun masyarakat.

“Saat ini di wilayah MBD tengah diperhadapkan cuaca ekstrim, sehingga beberapa wilayah mengalami kendala transportasi, karena sebagian besar masyarakat menggunakan jalur laut. Hal seperti inilah yang menyebabkan terhambatnya pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga faktor ekonomi bukanlah satu-satunya sumber penyebab terjadinya kemiskinan di MBD,” ungkapnya.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemkab MBD ungkap Wabup, telah membentuk organisasi penanggulangan kemiskinan, yang terdiri dari OPD di lingkup Pemkab MBD bersama stakeholder pada tingkat kecamatan dan desa.

Organisasi penanggulangan kemiskinan ekstrim bentukan Pemerintah kabupaten MBD tersebut, nantinya akan ditempatkan pada setiap kecamatan dan desa, yang berfungsi untuk mengawasi dan mengantisipasi kemiskinan.

Dengan keberadaan organisasi tersebut pada setiap kecamatan dan desa, Pemerintah kabupaten MBD akan dapat mengetahui berbagai persoalan dan kebutuhan dasar masyarakat.

“Persoalan yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan serta pendidikan, yang masih belum dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat. Jika untuk kebutuhan pangan dan sandang, sebagian besar masyarakat sudah tercukupi. Tetapi untuk pelayanan kesehatan dan peningkatan kualitas pendidikanlah yang belum terakomodir dengan baik,” jelasnya.

Selain membentuk organisasi penanggulangan kemiskinan ekstrim, Pemkab MBD juga terus berupaya meningkatkan infratruktur, khususnya fasilitas kesehatan, agar dapat dilakukan penangan kesehatan secara langsung di masing-masing wilayah.

Hal ini dilakukan, lantaran karakteristik yang ada di MBD, orang miskin bukan karena masalah ekonomi atau tidak punya apa-apa. tetapi belum terpenuhinya pelayanan bagi masyarakat, sehingga perlu ditangani secara serius dari semua stakeholder yang ada di kabupaten, " Tuturnya (Onsal)

Komentar

Belum Ada Komentar