Desa Hitu Lama Dijadikan Model Penanganan Bencana Gempa
Minggu, 13 Oktober 2019
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Desa Hitu Lama Dijadikan Model Penanganan Bencana Gempa

Ambon, Pelita Maluku.com  - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, BPBD Kabupaten Maluku Tengah bersama dengan BMKG melakukan sosialisasi tanggap bencana gempa bumi dan tsunami bagi masyarakat Desa Hitu Lama, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah Jumat (11/10).

Sosialisasi ini berlangsung di rumah raja Desa Hitu Lama. 

Kepala BPBD Provinsi Maluku Farida Salampessy usai sosialisasi mengatakan jika masyarakat mesti diberi pemahaman yang benar terkait gempa dan tsunami. Sebab sosialisasi langsung lebih tepat agar membentuk masyarakat mandiri tanggap bencana.

“Sekaligus kita membentuk relawan tanggap bencana sesuai instruksi kepala BNPB. Apa yang kita lakukan di Desa Hitu Lama akan menjadi model untuk dilakukan di desa-desa lain terutama yang langsung mengalami bencana gempa” ujar Salampessy. 

Ditambahkan, jika penanggulangan bencana menjadi tanggungjawab bersama, yakni, pemerintah, swasta bersama dengan masyarakat. Sehingga partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengenal apa itu bencana gempa dan tsunami.

Sementara itu, Raja Desa Hitu Lama Salhana Pellu menyambut baik sosialisasi gempa dan tsunami agar masyarakat lebih memahami sehingga terhindar dari bencana. Tanggapnya tim medis dalam menangani permasalahan masyarakat di lokasi pengungsi patut diberi apresiasi.

“Selama ini, masyarakat hanya berfokus pada tsunami padahal gempa bisa terjadi di laut maupun di darat. Karena itu, masyarakat mesti diberi pemahaman yang benar agar lebih mandiri saat terjadi gempa” ujar Pellu.

Diakui, jika pagi hingga sore hari masyarakat beraktifitas seperti biasa dan sebagian kembali ke rumah namun jika malam hari masyarakat memilih berada di lokasi pengungsian yang lebih tinggi karena takut jika gempa dan berpotensi tsunami. Sosialisasi dan pendampingan relawan di tempat pengungsian diharapkan dapat membuat masyarakat memahami jika gempa dan tsunami tidak dapat diprediksi kejadian dan lokasinya. Dengan begitu masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak bertanggung jawab. 

Ditempat yang sama angggota DPRD Maluku asal Negeri Hitu, Ruslan Hurasan menambahkan, kami sangat bersyukur baik BMKG, BNPB Provinsi maupun kabupaten memberikan sosialisasi, metigasi bencana bagi masyarakat di Leihitu terlebih khusus Hitu.

Sosialisasi ini penting guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Mengingat, pasca Gempa 26 Oktober kemarin masyarakat banyak yang panik, karena itu kepanikan itu harus dihindari sehingga tidak mengakibatkan korban.

Dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada tim relawan, tim medis kesehatan yang ada di Hitu karena sangat cepat dan tepat dalam melakukan tanggap kesehatan di Hitu.

“Kami dapat informasi bahwa ada beberapa pasien yang ada di tempat pengungsian langsung dikunjungi oleh tim medis dari Puskesmas setempat. Saya kira ini sangat baik dan terus dilakukan koordinasi mengingat sebaran pengungsi lebih banyak,”jelas Hurasan.

Hurasan berharap masyarakat tetap tenang dan terus berdoa. Musibah yang terjadi ambil hikmahnya, karena ini merupakan teguran dari Allah, dan diharapkan seluruh tokoh agama dan tokoh masyarakat terus bersatu dan terus memanjatkan doa agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(PM.007)


Komentar

Belum Ada Komentar