Murad Ismail : Tak Ada Keuntungan Menahan Pasien Covid -19 Berbulan-Bulan
Senin, 15 Juni 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Murad Ismail : Tak Ada Keuntungan Menahan Pasien Covid -19 Berbulan-Bulan

Ambon, Pelita Maluku.com – Beredarnya video yang viral di Media Sosial (Medsos), seakan-akan menuduh Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Maluku sengaja memperpanjang masa karantina terhadap pasien positif Covid-19 selama berbulan-bulan di lokasi karantina, akhirnya di sikapi oleh Ketua Umum Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Maluku Murad Ismail.

Kepada wartawan dilantai II Kantor Gubernur Maluku. Murad Ismail menjelaskan, pihaknya tidak memiliki niat sedikitpun untuk menahan pasien positif Covid – 19 berada berbulan-bulan di tempat karantina. Selain tidak membawa keuntungan bagi Pemerintah Daerah, namun di sisi lain Covid-19 adalah virus yang sangat berbahaya dan kapan saja bisa berjangkit kepada orang yang belum pernah terkena virus ini.

“jadi bukan berarti pasien yang dikatakan positif terus di karantina selama 14 hari lalu dikatakan sembuh, tidak, bahkan satu tahun pun dia belum sembuh tetap dinyatakan pasien Covid – 19,” jelas Gubernur Maluku.

Menurut Gubernur, kesembuhan seorang pasien Covid-19, tergangtung seberapa besar semangat dan perjuangan untuk cepat sembuh, dan berikutnya yang pasien tersebut tidak stress.

Dicontohkan Gubernur Maluku ini, seorang nenek yang berusia 74 tahun yang terkena Covid-19 bisa sebuh, karena semangat dan perjuangan untuk sembuh.

“masalah Covid-19 ini tidak main-main, kalau kita pulangi dia keluarga dan masyarakat sekitar bisa kena, seharusnya dia bersyukur karena kita mau dan peduli menangani dengan dia. Selain itu penyakit lainnya dia bisa sembuh karena dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan, karena semua rata-rata yang terkena Covid-19 TBC Akud, jantung dan yang meninggal karena jantung,” ujar Murad Ismail.

Terkait dengan kritikan oknum-oknum tertentu yang menginginkan Gustu Maluku  dapat mengembalikan mereka kepada pihak keluarga, Murad Ismail dalam kesempatan itu menawarkan dua opsi kepada mereka, tetap dikarantina atau pasien positif ditempatkan di rumah mereka dan segala kebutuhan dalam beberapa bulan akan diberikan.

“Orang yang tukang kritik itu mau menerima pasien itu atau tidak, kalau mau saya taruh di rumahnya berara bulan saya bayar ongkos makannnya di situ,” tegas Gubernur Maluku (PM.007)

 

Komentar

Belum Ada Komentar