Murad Ismail : Tak Ada Keuntungan Menahan Pasien Covid -19 Berbulan-Bulan
Ambon, Pelita Maluku.com – Beredarnya video yang viral di Media
Sosial (Medsos), seakan-akan menuduh Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan
Covid-19 Maluku sengaja memperpanjang masa karantina terhadap pasien positif Covid-19
selama berbulan-bulan di lokasi karantina, akhirnya di sikapi oleh Ketua Umum
Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Maluku Murad Ismail.
Kepada wartawan dilantai II Kantor Gubernur Maluku. Murad
Ismail menjelaskan, pihaknya tidak memiliki niat sedikitpun untuk menahan pasien
positif Covid – 19 berada berbulan-bulan di tempat karantina. Selain tidak
membawa keuntungan bagi Pemerintah Daerah, namun di sisi lain Covid-19 adalah
virus yang sangat berbahaya dan kapan saja bisa berjangkit kepada orang yang
belum pernah terkena virus ini.
“jadi bukan berarti pasien yang dikatakan positif terus di
karantina selama 14 hari lalu dikatakan sembuh, tidak, bahkan satu tahun pun
dia belum sembuh tetap dinyatakan pasien Covid – 19,” jelas Gubernur Maluku.
Menurut Gubernur, kesembuhan seorang pasien Covid-19, tergangtung
seberapa besar semangat dan perjuangan untuk cepat sembuh, dan berikutnya yang pasien
tersebut tidak stress.
Dicontohkan Gubernur Maluku ini, seorang nenek yang berusia
74 tahun yang terkena Covid-19 bisa sebuh, karena semangat dan perjuangan untuk
sembuh.
“masalah Covid-19 ini tidak main-main, kalau kita pulangi dia
keluarga dan masyarakat sekitar bisa kena, seharusnya dia bersyukur karena kita
mau dan peduli menangani dengan dia. Selain itu penyakit lainnya dia bisa
sembuh karena dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan, karena semua rata-rata
yang terkena Covid-19 TBC Akud, jantung dan yang meninggal karena jantung,”
ujar Murad Ismail.
Terkait dengan kritikan oknum-oknum tertentu yang
menginginkan Gustu Maluku dapat mengembalikan mereka kepada pihak keluarga,
Murad Ismail dalam kesempatan itu menawarkan dua opsi kepada mereka, tetap dikarantina atau pasien positif ditempatkan di rumah mereka dan segala kebutuhan
dalam beberapa bulan akan diberikan.
“Orang yang tukang kritik itu mau menerima pasien itu atau
tidak, kalau mau saya taruh di rumahnya berara bulan saya bayar ongkos
makannnya di situ,” tegas Gubernur Maluku (PM.007)
Belum Ada Komentar