Ambon, Pelita Maluku.Com – Upaya
menekan angka kemiskinan di Provinsi Maluku, tidaklah semudah membalik telapak
tangan atau ucapan dibibir semata, namun dibutuhkan upaya dan kerja keras, serta
dukungan anggaran yang menjadi faktor utama.
Seperti yang telah dilakukan oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Maluku dibawah komando Rusdy
Ambon, yang dalam upaya menekan angka kemiskinan di maluku selalu saja menemui
kendala, lantaran keterbatasan anggaran yang dimiliki dalam hal ini Dana
Alokasi Umum (DAU).
“ jadi masalah kemiskinan telah
dibedah hanya saja kami menemui kendala karena keterbatasan anggaran bayangkan
saja, Provinsi Papua di alokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) 50 Triliun, Provinsi
Aceh 23 trilun, Maluku hanya 2,8 Triliun, apa yang bisa kita buat belum
ditambah dengan rentang kendali laut yang mencapai 92 persen Ini, tentunya
menjadi kendala utama bagi maluku,” Demikian disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Provinsi Maluku Rusdy Ambon kepada wartawan di ruang
kerjanya kemarin.
Dijelaskan Ambon, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, setiap tahun berhasil menekan angka kemiskinan di Maluku,
hanya saja penurunan tersebut tidak signifikan, bila dibandingkan dengan
Provinsi besar lainnya lainnya di Indonesia, namun dari hasil pengamatan yang
dilakukan, provinsi yang memiliki DAU yang begitu kecil hannya mampu menekan
angka kemiskinan 0.1 persen saja dan itu hampir dialami oleh sebagian besar
provinsi termasuk Maluku.
“ DAU yang begitu kecil membuat penurunan angka kemiskinan di Maluku dari tahun ke tahun mengalami peningkatan hanya 0.1 persen dan itu tidak saja dialami oleh provinsi maluku tapi hampir sebagian besar provinsi di Indonesia,” Jelas Ambon.
Menurut Rusdy Ambon, BPMD adalah
sebuah dinas yang hanya memiliki konsep guna menekan angka kemiskinan, tidak
seperti Dinas yang memiliki implementasi secara langsung kepada masyaralat seperti
Dinas Perikanan, Pertanian, Perhubungan, Kesehatan, Pendidikan dan Pekerjaan
Umum.
Olehnya Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa akan bekerjasama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku diatas perencanaan, sehingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang di usung dapat disesuaikan dengan hasil kerja,” Ujar Rusdy Ambon
Dirinya berharap, konsep yang ditawarkan pihaknya ini kiranya dapat membawa solusi dan jalan keluar, agar Provinsi Maluku bisa keluar dari garis kemiskinan di tahun 2019-2024 mendatang (PM.08)
Sumber : https://pelitamaluku.com/2-8-triliun-belum-mampu-tekan-masalah-kemiskinan-di-maluku-detail-416148