Yohanis Termatury Ditemukan Tak Beryawa Lagi di Pos Security PT.Makmur Jaya Passo
Rabu, 20 November 2019
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Yohanis Termatury Ditemukan Tak Beryawa Lagi di Pos Security PT.Makmur Jaya Passo

Ambon, Pelita Maluku.com - Paulus Yohanis Termatury (50) warga Desa Suli Bawah RT.023 Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah, ditemukan tidak bernyawa lagi, tepatnya di Pos Security PT. Makmur Jaya Passo Kecamatan Baguala Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 07.30 Wit.

Korban ditemukan dalam posisi terlantang, mulut mengeluarkan darah dan mengenakan baju warna biru dan celana warba biru muda oleh sejumlah karyawan PT. Makmur Jaya di depan pintu kamar mandi.

img-1574263094.jpg

Berdasarkan informasi yang berhasil di himpun, kejadian ini berawal di saat saksi pertama Savio Peuuma warga Dusun Toisapu hendak melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai karyawan PT. Makmur Jaya sekitar pukul 07.30 Wit. Saat itu pintu pagar kantor masih tertutup, sehingga dirinya bersama bebarap orang temannya di depan pintu pagar.

Berselang beberapa menit kemudian, sejumlah karyawan menyuruh saksi pertama untuk memenjat pintu pagar dan membuka dari dalam.

Pada saat pintu pagar di buka, saksi pertama bersama beberapa karyawan menuju pos security dan mereka langsung melihat korban sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi dengan posisi terlentan.

Sementara itu saksi kedua Andre Tulandi yang saat itu bersama karyawan langsung menuju area gudang, untuk melaksanakan aktifitas kerja, pada saat saksi  kedua bersama karyawan sampai di depan pos security, mereka terkejut, melaihat korban yang sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi.

Melihat kejadian tersebut, akhirnya 4 orang karyawan PT. Makmur jaya melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Baguala.

Menerima laporan tersebut, sekitar pukul 08.07 Wit, Kapolsek Baguala Iptu Morlan Hutahahean di dampingi Kanit Intelkam dan Kanit Reskrim bersama 5 personil turun ke Tempat Kejadian Perkara.

img-1574263188.jpg

Herman Termatury (82) yang adalah ayah kandung korban yang dikonfirmasi terkait kejadian yang menimpah anaknya mengungkapkan, kematian anaknya (korban) karena sakit yang di deritanya.

Hal ini disampaikan Herman Termatury, karena korban pernah ditemukan sementara batuk di kamar mandi dan mengeluarkan darah dan sempat dilarikan ke rumah sakit Bhayangkara untuk mendapat perawatan medis.

Dari kejadian ini pihak orang tua korban menerima dengan iklas kematian anak mereka, dan menolak untuk dilakukan outopsi terhadap jasad korban yang tertuang dalam surat pernyataan penolakan Outopsi. (PM.007)

Komentar

Belum Ada Komentar