Ambon, Pelita Maluku — Pemerintah Kota Ambon mulai menata ulang manajemen birokrasi dengan membuka seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama tahun 2025. Langkah ini dinilai penting karena selama ini penempatan pejabat masih sering dipersepsikan publik tidak sepenuhnya berbasis kompetensi.
Wakil Wali Kota Ambon Ely Toisuta, yang membuka seleksi di Hotel Golden Palace, Selasa (11/11/2025), menegaskan bahwa pendekatan lama harus ditinggalkan. Ia meminta seluruh proses berlangsung objektif dan bebas kepentingan.
“Kami ingin birokrasi yang benar-benar bekerja untuk publik. Seleksi ini harus objektif, bersih, dan transparan—bukan berdasar kedekatan atau dinamika politik,” tegas Ely.
Sebanyak 19 peserta—pejabat administrator dan fungsional madya—akan diuji selama empat hari. Mereka dinilai oleh tujuh anggota panitia seleksi yang terdiri dari akademisi dan praktisi profesional. Penilaian difokuskan pada integritas, kepemimpinan, kemampuan adaptasi, serta rekam jejak pelayanan publik.
Pembukaan seleksi JPT ini sekaligus menguji keseriusan Pemkot dalam memperbaiki kualitas birokrasi yang kerap dikritik lamban, kurang responsif, dan belum konsisten melayani kebutuhan warga. Pemerintah berharap pejabat yang terpilih nantinya berani mengambil keputusan, memahami persoalan masyarakat, dan mampu bekerja cepat.
Program ini juga sejalan dengan prioritas ke-12 Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon terkait reformasi kelembagaan. Pemerintah ingin reformasi birokrasi tidak berhenti pada tataran administrasi, tetapi benar-benar menghadirkan perubahan nyata di ruang kerja OPD.
Kegiatan yang didanai melalui DPA BKPSDM Ambon 2025 ini diharapkan mampu melahirkan pejabat tinggi pratama yang profesional dan progresif, sekaligus mendorong Pemkot Ambon menuju tata kelola pemerintahan yang lebih terbuka, adaptif, dan responsif terhadap kebutuhan warga.