Ambon, Pelita Maluku.com - Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA) Maluku, pada Senin (07/09/2020) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Maluku
Aksi demo ini, justru untuk mendukung Pemerintah Provinsi Maluku, agar tidak terpancing dengan berbagai politisasi isu, yang marak terjadi akhir-akhir ini.
Dalam orasinya Abubakar Mahu, salah satu orator mengungkapkan, polemik yang memanas di publik terkait aksi joget yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Maluku saat syukuran peringatan HUT Provinsi Maluku 19 Agustus lalu, telah digiring opininya, bahkan telah dipolitisir pihak-pihak tertentu dengan tujuan menjatuhkan wibawa dan kredibilitas pemerintah.
Untuk itu, dalam pernyataan AMPERA menyampaikan 6 point tuntutan mereka diantaranya, 1. Ampera mendukung penuh kebebasan berpendapat, dan juga mendukung Pemerintah Provinsi Maluku untuk menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan berkelanjutan.
2. Meminta masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi dengan pernyataan atau isu terkait dengan pencopotan Sekda Maluku, karena telah ditunggangi kelompok kepentingan.
3. Menghimbau masyarakat Maluku agar tetap menjaga protokol kesehatan, dan mengapresiasi penuh Pemerintah Provinsi Maluku terkait dengan penanganan Covid-19.
4. Meminta masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi dengan kasus penahanan 13 orang warga, dan biarlah perkara ini ditangani oleh pihak yang berwajib.
5. Mengajak masyarakat Maluku untuk tetap menjaga hubungan orang basudara dan kedamaian di Maluku.
6. Mengutuk keras isu pencemaran nama baik yang mencatut nama baik Gubernur Maluku dalam kasus penculikan salah satu aktivis beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang yang menemui langsung pendemo memberikan apresiasi, kepada AMPERA yang memberikan dukungan penuh bagi pemerintah dan masyarakat di daerah ini
"Kita hargai saudara-saudara samua. Pemerintahan dimana pun sekarang ini sudah sangat akomodatif. Setiap aksi yang datang dengan baik-baik membawa aspirasi yang konstruktif, produktif, yang solutif, itu pasti kita tanggapi. Aspirasi yang disampaikan berupa saran, rekomendasi dan lain sebagainya, akan kita tindaklanjuti sesuai kewenangan yang kita punya.," kata Sekda.
Terkait dengan aksi joget di DPRD Maluku, Sekda menjelaskan, pihaknya telah menjadikan persoalan ini sebagai bahan intropeksi, karena diakuinya manusia tidak sempurna dan pasti ada kelemahan.
Untuk itu pada kesempatan tersebut Sekda Maluku mengajak, masyarakat tetap bersatu dan menjaga protokol kesehatan.
"Kita harus tetap bersatu dan menjaga protokol kesehata. Tetap pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," tandas Sekda.
Setelah menyampaikan aspirasinya ke Pemerintah Provinsi Maluku yang diterima langsung oleh Sekda, para aktivis AMPERA Maluku yang berasal dari kampus Unpatti, IAIN dan Unidar Ambon itu melanjutkan aksinya di DPRD Maluku di Karpan. Di DPRD, aspirasi para pendemo diterima langsung Wakil Ketua DPRD Maluku Melkias Sardekut dan Rasyad Effendy Latuconsina. (PM.007)