Saumlaki, Pelita Maluku.com - Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon diminta untuk turun langsung ke lapangan, guna memantau secara langsung kesiapan dinas - dinas terkait, sehubungan dengan pelaksanaan Musabaqah Tiliwatil Quar'an (MTQ) tingkat Provinsi Maluku yang ke - 29 di Kabupaten berjuluk Duan Lolat pada 18 Maret hingga 28 Maret 2022 mendatang.
Permintaan ini disampaikan sejumlah pihak yang berada di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengingat, tidak adanya langkah- langkah lanjut yang dilakukan oleh sejumlah dinas - dinas teknis dalam menyukseskan ivent keagamaan ini.
Padahal Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon, dalam moment ivent MTQ tingkat Provinsi Maluku di Kabupaten Buru, secara tegas meminta agar Tanimbar menjadi tuan dan nyonya rumah pelaksanaan Ivent MTQ tingkat Provinsi, tapi faktanya, tidak di dukung sepenuhnya.
ketidaksiapan itu, mulai dari penetapan lokasi utama pelaksanaan MTQ di Lapangan Mandriak dianggap tidak terlalu relevan untuk menampung semua tamu undangan, maupun peserta pengisi acara dan simpatisan lainnya. Mengingat kondisi lapangan yang berada ditengah kawasan perkampungan serta belum lagi ditambah masalah parkiran dan lainnya.
Berikutnya, menyangkut anggaran MTQ yang hingga saat ini tidak pernah dipublikasi besaran dana yang disiapkan dalam APBD kabupaten.
Selain itu sosialisasi MTQ yang tidak dilaksanakan pada sejumlah desa-desa yang berdekatan dengan tempat pelaksanaan, juga luput dari perhatian dinas teknis yang sudah di percayakan menangani masalah ini.
Sementara panitia MTQ di daerah ini telah terbentuk. bahkan pemilik hotel, penginapan, restoran maupun rumah makan, belum juga diundang rapat untuk membahas hal ini.
Dengan kondisi yang terjadi sudah bisa dipastikan, bahwa target pencapaian MTQ yang selalu didengungkan Bupati Fatlolon, yakni sukses administrasi, sukses pelaksanaan dan sukses publikasi pastinya tidak ada tercapai.
"Apanya yang mau sukses kalau anggara publikasi, kalau share anggaran untuk publikasi media saja hanya Rp20 juta, apa yang akan kita publikasi ke luar, kita jurnalis tidak ada harganya sama sekali, uang rapat dan makan saja hanya 5 juta sesuai dengan draf yang di terima oleh beberapa teman media saat melakukan pertemuan dengan Kepala Dinas Infokom Kepulauan Tanimbar. Biaya lima juta itu di peruntukan untuk buat rapat dan kasi makan para teman - teman jurnalis se - maluku baik itu untuk teman - teman media cetak, teman teman media on line maupun teman teman yang dari TV lokal. Belum lagi anggara 20 juta untuk biaya publikasi, apa yang mau kita publikasi kalau kita para jurnalis saja tidak di hargai, satu bulan minimal teman-teman jurnalis yang ada di Tanimbar ini sudah harus publikasi kesiapan memangnya teman - teman jurnalis saat ini naik motor tidak pakai bensin?? Ivent Orgginasier ( IO ) yang menangani hal ini bersama dinas teknis yang ada ko bisa membiarkan hal ini bisa terjadi. Kami yakin laporan yang di berikan kepada pak bupati oleh panitia yang menangani hal ini pasti baik - baik saja, tetapi fakta di lapangan tidak seperti itu," Ungkap mereka
Olehnya sekali lagi sejumlah pihak di Kepulauan Tanimbar meminta, Bupati Petrus Fatlolon untuk melakukan On The Spot memantau langsung kesiapan pelaksanaan MTQ, sehingga apa yang menjadi harapan serta keinginan dalam pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi dapat terwujud.
" untuk itu sekali lagi kami minta Pak Bupati On The Spot di lapangan. pantauan langsung berbagai kesiapan. karena kami juga tidak ingin malu menjadi Tuan dan Nyonya rumah di Kabupaten berjuluk Duan Lolat," Harap Mereka (Gilang)