GPM Menuju Satu Abad: Pdt. Rico Rikumahu Serukan Konsolidasi Visi dan Karakter Gereja di Tengah Arus Zaman

GPM Menuju Satu Abad: Pdt. Rico Rikumahu Serukan Konsolidasi Visi dan Karakter Gereja di Tengah Arus Zaman

Ambon, Pelita Maluku – Ketua Klasis Kota Ambon, Pdt. Rico Rikumahu, M.Th, menyerukan agar Sidang Sinode ke-39 Gereja Protestan Maluku (GPM) yang digelar di Gereja Maranatha Ambon, Senin (20/10/2025) menjadi titik balik konsolidasi visi dan karakter gereja menuju perayaan Satu Abad GPM pada tahun 2035.

“Sidang Sinode ini bukan sekadar agenda lima tahunan, tapi momentum strategis untuk menegaskan kembali jati diri dan arah pelayanan GPM. Sepuluh tahun ke depan, gereja harus mampu menunjukkan siapa dirinya di tengah dunia. Inilah GPM yang sejati!” tandas Rikumahu.

Menurutnya, perjalanan menuju satu abad harus dimulai dengan refleksi mendalam tentang siapa manusia GPM yang ingin dibentuk. Bukan hanya warga gereja yang aktif dalam kegiatan ibadah, tetapi umat yang hidup dengan nilai Kristus di tengah tantangan zaman.

“Visi gereja bukan sekadar membangun struktur, tetapi membentuk manusia. Manusia yang berkarakter Kristiani, hidup dalam kekudusan, dan menjadi terang di tengah dunia digital yang makin liar dan permisif,” ujarnya menegaskan.

Rikumahu menyebut digitalisasi dan globalisasi sebagai dua arus besar yang kini mengguncang sendi kehidupan manusia. Gereja, katanya, tidak boleh hanyut di dalamnya, melainkan harus hadir dengan cara berpikir dan bertindak yang berakar pada nilai-nilai Injil.

“Dunia boleh berubah cepat, tapi gereja tidak boleh kehilangan arah. Kita harus merespons zaman dengan iman, bukan dengan kepanikan,” ungkapnya.

Ia menekankan bahwa Sidang Sinode ke-39 adalah ruang konsolidasi moral dan spiritual, tempat gereja meneguhkan komitmen pelayanan yang relevan dengan konteks sosial umat.

“Kalau sinode ini tidak melahirkan arah baru, GPM akan berjalan tanpa arah. Gereja bisa tampak megah, tapi tanpa transformasi sejati, semua akan hampa,” ucapnya lugas.

Selain soal spiritualitas, Rikumahu juga menyoroti tantangan ekonomi dan geopolitik global yang menuntut gereja berpikir kreatif dan mandiri. Ia menilai, pemberdayaan ekonomi jemaat berbasis potensi lokal adalah langkah strategis untuk memperkuat ketahanan gereja.

“Tanah, laut, dan alam yang kita miliki adalah berkat. Gerakan menanam, gerakan melaut, dan gerakan memasarkan yang dicanangkan GPM harus dijalankan serius. Itulah bentuk iman yang bekerja bagi kehidupan,” jelasnya.

Rikumahu menutup pesannya dengan ajakan tegas:

“Kalau GPM ingin kuat di masa depan, gereja harus kembali pada akar: iman, kerja, dan kasih. Dari sanalah lahir kekuatan sejati menuju GPM Satu Abad.”


Sumber : https://pelitamaluku.com/gpm-menuju-satu-abad-pdt-rico-rikumahu-serukan-konsolidasi-visi-dan-karakter-gereja-di-tengah-arus-zaman-detail-460072