Ambon, Pelita Maluku.com - Gubernur
Maluku Murad Ismail, menghadiri
pengukuhan raja adat ‘Hiti Upu Yase’ atau pelantikan Kepala Pemerintah Negeri,
Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah yang dijabat Fadil Sialana, S.Ag.
Pelantikan Raja Negeri Hausihu Morela
periode 2020-2026 ini berlangsung di Baileo Tomasiwa Negeri Hausihu Morella,
Sabtu pagi (15/8/2020). Fadil menggantikan
Penjabat Negeri, Kadri Sasole masa jabatan 2019-2020.
Dalam sambutannya Gubernur Maluku
mengatakan, acara pelantikan secara adat
adalah tradisi leluhur warisan nenek moyang, dan ini juga tertuang dalam UUD
1945 pasal 18B, tentang keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, diakui dan
dihormati negara bahkan dilindungi, supaya tetap hidup dengan mendapatkan
hak-hak tradisionalnya sesuai peraturan.
Menurut Murad, negeri merupakan ujung
tombak pemerintah dan merupakan garda terdepan bangsa dalam memberikan
pelayanan publik kepada masyarakat, sehingga penguatan Pemerintah Negeri secara
kelembagaan maupun peningkatan sumber daya manusia, perlu diperhatikan
pemerintah, agar memiliki kapasitas yang memadai, dalam rangka mengurus
pemerintahan negeri.
Kedua, dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa di wilayah Kabupaten Maluku Tengah masih terdapat beberapa
permasalahan, yakni proses pergantian Kepala Desa mengalami kendala. Seperti
penunjukkan Penjabat Raja, masalah di badan Saniri Negeri, masalah penetapan
Mata Rumah dan lainnya.
Ini terjadi karena banyak negeri yang
belum memiliki peraturan desa tentang kewenangan desa, batas, hak ulayat dan
desa adat. Padahal, itu merupakan regulasi mendasar yang mesti dimiliki negeri
atau desa.
Sementara itu, Bupati Kabupaten
Maluku Tengah Abua Tuasikal dalam sambutannya berharap, masyarakat adat Negeri
Hausihu Morella terus menjaga dan melastarikan warisan leluhur dan tradisi adat
yang ada di Negeri ini demi mencapai keharmonisan, kearifan lokal, perdamaian
dan kesejahteraan masyarakat.
Ditempat yang sama, Raja Negeri
Hausihu Morela Fadil Sialana mengatakan, proses pelantikan ini merupakan
penjelasan tentang asal usul budaya dan hubungan mereka dengan leluhur.
Pelantikan ini bagi mereka, sangatlah sakral. Hubungan dengan leluhur, akan
mereka realisasikan melalui kinerja pemerintah negeri dan pengabdian kepada
masyarakat.
"Setelah pengukuhan ini, kami
akan sampai pada tahap tindakan. Atas dasar itu, arahan koreksi Gubernur Maluku
dan Bupati Maluku Tengah sangat kami harapkan agar proses pemerintahan di Negeri
Morella berjalan sesuai aturan uang berlaku," katanya.
Tamu yang hadir dalam pelantikan itu
diantaranya Anggota DPR-RI Dapil Maluku Saadiah Uluputty, Bupati Maluku Tengah
Abua Tuasikal, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Forkopimda Maluku/Kabupaten
Maluku Tengah, Camat/staff Kecamatan Leihitu, Tokoh Agama, Pemuka Masyarakat
dan pihak terkait lainnya. (PM.007)