Ambon,Pelita Maluku.com – Gubernur
Maluku Murad Ismail meminta, Warga Negeri Latu-Hualoy, untuk menghentikan
segala bentuk konflik maupun pertikaian yang sering terjadi diantara kedua Desa
tersebut.
Hal ini disampaikan Gubernur dalam dialog
dengan berbagai pihak diantaranya, pemerintah, pemuda, tokoh agama, dan
perwakilan masyarakat Hualoy, Tomalehu, dan Latu, meninjau langsung kondisi
jembatan Waikaka di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,
yang roboh beberapa waktu lalu, akibat dari meluapnya sungai di musim penghujan.
Permintaan tersebut di sampaikan orang
nomor satu di Provinsi Maluku, karena adanya keinginan Pemerintah Daerah untuk
kembali membangun sejumlah rumah dan sekolah yang rusak akibat konflik yang
terjadi, termasuk membangun masjid di tiga negeri itu.
"Jika mereka tidak lagi ribut,
kita akan bangun sekolah, rumah yang terbakar akibat konflik, termasuk
masjid," kata Gubernur.
Tegas Gubernur, bila dalam proses
pembangunan dilaksanakan dan masih saja terjadi konflik antar negeri, maka
dirinya tidak segan-segan untuk menghentikan proses pembangunan
"Kalau sementara kita bangun,
mereka masih bakalai (berkelahi, red), kita berhentikan," tegasnya.
Ditambahkan Gubernur, dalam proses
pembangunan Masjid dan sekolah, akan melibatkan konsultan gambar dan seluruh
anggaran pembangunannya berasal dari Balai dan Pemerintah Provinsi Maluku
(PM.007)