Ambon, Pelita Maluku.com - Mengantisipasi terjadinya banjir dan tanah longsor serta gempa bumi yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda milik masyarakat.
Pemerintah Negeri Soya kini terus gencar menggelar sosialisasi penanggulan bencana pada tingkat RT dan RW yang berada wilayah petuanan Negeri Soya.
Sosialisasi ini pandang penting mengingat Negeri Soya termasuk salah satu wilayah di Kota Ambon yang setiap tahunnya sering terjadi tanah longsor di musim penghujan.
Sosialisasi yang di gelar Pemerintah Negeri Soya, tentunya bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon. Seperti yang di gelar pada warga RT.003/RW.007, Jalan Tabae Jou, Kopertis, Kota Ambon, Sabtu (15/06/2024) sekitar pukul 10.00 WIT.
Sosialisasi ini mendapat perhatian serius dari warga setempat, mengingat hampir sebagian besar warga yang berdiam pada RT.003/RW.007 berada pada daerah rawan bencana tanah longsor.
Novita Berhitu, S.STP,M.Han, Salah satu Penyuluh Bencana BPBD Kota Ambon dalam sosialisasinya menjelaskan, terjadinya musibah banjir dan tanah longsor, akibat dari kurangnya kepedulian serta kesadaran warga itu sendiri dalam memelihara dan menjaga lingkungannya.
Kurangnya kesadaran itu lanjut Berhitu, yang membuat, warga sering mengalami musibah, khususnya banjir di daerah perkotaan dan tanah longsor di daerah pegunungan, akibat dari adanya sifat acuh tak acuh serta tidak menciptakan budaya kebersihan.
"Membangun rumah di gunung tidak menjadi persoalan yang penting membangun pondasi yang kuat dan selanjutnya warga juga harus, menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga alam sekitarnya, sesuai Slogan BPBD yakni kita menjaga alam dan alam menjaga kita," ungkap Berhitu
Olehnya, sosialisasi yang di gelar pada RT.003/RW.007 bertujuan, untuk memberikan penguatan dan kapasitas kepada masyarakat serta bagaimana cara menghindar sebelum bencana itu datang.
Lewat sosialisasi ini warga dapat merubah pola pikir, pola hidup dan kebiasaan buruk dengan tidak membuang sampah disembarang tempat dan memelihara lingkungan sekitar serta tidak terfokus pada tanggap darurat," harap Berhitu (PM.007).