Ketua PHDI Maluku: Sidang Sinode GPM Jadi Teladan Harmoni dan Pengabdian Lintas Iman

Ketua PHDI Maluku: Sidang Sinode GPM Jadi Teladan Harmoni dan Pengabdian Lintas Iman

Ambon, Pelita Maluku — Di tengah semangat keberagaman yang menjadi ciri khas Maluku, pesan penuh makna datang dari Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Maluku, Suyanto, S.Pd.H. Ia menyampaikan apresiasi mendalam dan dukungan penuh kepada panitia pelaksana Sidang ke-39 Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), yang dinilainya sebagai momentum berharga memperkuat semangat pengabdian dan persaudaraan lintas iman.

Dengan nada hangat dan salam lintas agama, Suyanto mengawali pesannya — sebuah simbol penghormatan terhadap kemajemukan masyarakat Maluku. Ia menegaskan bahwa semangat gotong royong dan kerja tulus yang ditunjukkan panitia Sinode adalah wujud nyata dari nilai-nilai spiritual yang melampaui sekat agama.

“Atas nama keluarga besar PHDI Provinsi Maluku, kami menyampaikan salam persaudaraan kepada seluruh panitia Sidang Sinode GPM. Kami turut merasakan sukacita dan semangat kebersamaan yang lahir dari dedikasi panitia dalam menyiapkan perhelatan rohani besar ini,” ujar Suyanto dengan penuh haru.

Pengabdian yang Melampaui Batas Keyakinan

Suyanto menilai Sidang Sinode GPM bukan hanya urusan internal gereja, tetapi sebuah peristiwa spiritual yang membawa pesan universal bagi seluruh umat beragama di Maluku. Ia menyoroti bagaimana nilai pengabdian dan pelayanan dalam agama apa pun selalu bermuara pada kebaikan bersama.

“Dalam ajaran Hindu, hidup adalah yajña — pengabdian suci kepada Tuhan, sesama, dan alam semesta. Apa yang dilakukan panitia Sidang Sinode hari ini adalah bentuk yajña yang nyata. Sebuah pelayanan tulus yang memperkokoh harmoni di tengah masyarakat majemuk,” jelasnya.

Di Tengah Tantangan Bangsa, Agama Harus Jadi Perekat

Di tengah derasnya arus informasi dan meningkatnya polarisasi sosial, Suyanto menekankan pentingnya peran lembaga keagamaan untuk menjadi sumber kesejukan dan perekat bangsa.

“Kita hidup di zaman yang penuh tantangan — berita bohong, ujaran kebencian, dan perpecahan begitu mudah menyebar. Karena itu, para pelayan umat dan lembaga keagamaan harus berdiri di garis depan untuk menjaga persatuan dan nilai kebersamaan,” tegasnya.

Ia mengingatkan, Maluku memiliki sejarah panjang dalam menjaga kerukunan antar umat beragama. Warisan itu, katanya, harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

Sinode Sebagai Cermin Persaudaraan Maluku

Menurut Suyanto, tema Sidang Sinode ke-39 — “Anugerah Allah Melengkapi dan Meneguhkan Gereja Menuju Satu Abad GPM” — menggambarkan kedewasaan rohani yang tidak hanya relevan bagi umat Kristen, tetapi juga menyentuh hati seluruh umat beriman.

“Tema itu mengandung pesan spiritual yang universal. Ia mengingatkan kita semua bahwa kasih Tuhan selalu bekerja melengkapi setiap pengabdian, apa pun keyakinan kita,” tutur Suyanto.

Doa untuk Sidang Sinode GPM

Menutup pesannya, Ketua PHDI Maluku itu menyampaikan doa agar seluruh rangkaian Sidang Sinode ke-39 GPM berlangsung lancar, penuh kebijaksanaan, dan memberi dampak positif bagi masyarakat luas.

“Mari kita rawat kebersamaan ini. Hubungan lintas agama di Maluku adalah teladan nasional. Tugas kita bersama adalah menjaganya agar tetap kokoh dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” katanya.

Dengan tutur yang meneduhkan, Suyanto mengingatkan bahwa pengabdian kepada Tuhan tidak mengenal sekat agama — dan dari Maluku, teladan harmoni itu terus hidup, menyala, dan menginspirasi Indonesia. (PM.007)


Sumber : https://pelitamaluku.com/ketua-phdi-maluku-sidang-sinode-gpm-jadi-teladan-harmoni-dan-pengabdian-lintas-iman-detail-459892