Ambon, Pelita Maluk.com - Keuskupan Amboina menggelar Yubelium Ordinari (Biasa) dan Yubelium Keuskupan Amboina ke-125. Yubelium merupakan tahun kudus/suci, yang di khususkan untuk pengampunan dosa dan pelepasan hukuman.
Untuk Tahun Yubelium Keuskupan ke-125, yang berhubungan dengan hari lahirnya Keuskupan Amboina pada 22 Desember 1902, berpuncak pada 22 Desember 2027.
Dalam keterangan persnya, Uskup Keuskupan Amboina, Mgr Zeno Ngutra menjelaskan makna dari Tahun Yubelium dalam sejarah Gereja Katolik.
Dimana Tahun Yubelium pertama kali berlangsung pada tahun 1300 oleh Paus Bonefasius VIII. Dan sejak 1475, Yubelium mulai berlangsung setiap 25 tahun hingga saat ini.
‘’Yubelium Ordinari berlangsung setiap 25 tahun agar setiap generasi dapat mengalami Tahun Yubelium setidaknya satu kali dalam hidupnya,’’ kata Uskup.
Tahun Yubelium itu sendiri kata Uskup, adalahTahun yang dikhususkan untuk pengampuan dosa dan pelepasan hukuman karena dosa secara penuh.
Pengampuan dosa secara penuh pada tahun Yubelium biasa umat Katolik mengenalnya dengan istilah indulgensi penuh.
Indulgensi ini adalah rahmat pengampuan dalam tahun suci, karena adanya upaya pertobatan, amal kasih serta pengampunan sehingga terwujudnya kekudusan dalam hidup setiap anggota gereja.
‘’Kekudusan hidup itu ditunjukkan dengan membangun relasi yang baik dengan Tuhan, sesama dan alam ciptaan,’’ terangnya.
Selain menjalankan Tahun Yubelium Ordinari, Keuskupan Amboina juga memasuki Tahun Yubelium Keuskupan Amboina ke 125 pada tahun 2027.
Yubelium Keuskupan ini berhubungan dengan hari lahirnya Keuskupan Amboina (Prefektur Apostolik Nugini Belanda) pada 22 Desember 1902.
‘’Itu berarti pada tahun 2027 Gereja Partikular Keuskupan Amboina akan berusia 125 tahun,’’ terangnya.
Karena itu, Uskup Keuskupan Amboina Mgr. Zeno Ngutra menetapkan Tahun 2027 sebagai tahun sakral (kudus) bagi umat Katolik KA di Maluku dan Maluku Utara.
Menyambut Tahun Sakral 2027, Mgr Zeno menitipkan harapannya, dalam pelaksanaan Yubelium ordinari dan Yubelium Keuskupan Amboina ke - 125 yakni, menggerakkan seluruh umat Keuskupan Amboina untuk memperbarui dan meningkatkan iman melalui tindakan-tindakan kesalehan seperti pertobatan, doa, ziarah, rekoleksi, pantang dan puasa.
Selain itu, menyadarkan dan menggerakkan umat untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan karitatif atau belas kasih.
Membangun kesadaran kolektif akan sejarah berdirinya Keuskupan Amboina dan mensosialisasikan kepada seluruh umat.
Selanjutnya membangun semangat solidaritas, persaudaraan, militansi serta sensus ekklesia di tengah-tengah umat beriman. (PM.007)