Ambon, Pelita Maluku – Pemerintah Kota Ambon tak mau lagi melihat kawasan Pasar Mardika sembrawut. Kepada wartawan Usai pelaksanaan Program Walikota dan Wakil Walikota Jumpa Rakyat (WAJAR) Jumat , (24/10/2025) Plt. Sekretaris Kota Ambon, Robby Sapulette, menegaskan penataan besar-besaran tengah digerakkan. Dua langkah utama sudah disiapkan yakni parkir resmi di Pasar Apung dan pembangunan Papalele Square di bagian depan pasar.
“Kita hentikan parkir sembarangan di badan jalan Pasar Merdeka. Area parkir di Pasar Apung sudah siap, bahkan relingnya sudah terpasang. Dalam waktu dekat, Disperindag akan mulai uji coba agar arus lalu lintas kembali tertib,” tegas Sapulette dengan nada serius.
Ia menjelaskan, akses jalan menuju area parkir atau trestel telah rampung dibangun oleh Dinas PU. Namun, portal pengatur kendaraan baru akan dipasang tahun depan setelah anggaran tersedia. Meski begitu, Pemkot tak ingin menunggu lama.
“Parkir bisa jalan dulu, biar kita lihat efektivitasnya,” katanya.
Yang paling menarik, di bagian depan pasar akan berdiri Papalele Square ruang baru bagi “mama-mama Papalele”, para pedagang tradisional dari pesisir dan pegunungan yang selama ini berjualan seadanya di pinggir jalan.
“Ini bukan sekadar tempat jualan. Ini ruang martabat bagi rakyat kecil Ambon. Di sini, mama-mama akan berjualan dengan mengenakan baju adat Cele. Itu wajib, karena ini bagian dari wajah budaya kota kita,” ujar Sapulette tegas.
Penataan ini bukan proyek biasa. Pemerintah Kota Ambon ingin menjadikan Pasar Mardika bukan hanya pusat ekonomi rakyat, tapi juga ikon budaya dan ketertiban kota.
Dengan Papalele Square dan parkir tertata, Ambon bersiap menata pasar, menegakkan disiplin, dan mengangkat harkat pedagang kecil. (PM.007)
Sumber : https://pelitamaluku.com/papalele-square-jadi-simbol-ekonomi-rakyat-dan-identitas-ambon-detail-460161