Ambon, Pelita Maluku – Pemerintah Kota Ambon bergerak cepat membangun kota cerdas. Sebanyak 40 titik WiFi gratis kini aktif di ruang-ruang publik, memberi napas baru bagi warga yang haus akan akses internet. Tapi jangan salah kemudahan ini tak berarti bebas tanpa batas. Pemerintah tegas: akses hanya sampai pukul 20.00 malam.
“Kita ingin warga terhubung, tapi tetap tertib. Ada jam belajar malam untuk anak-anak sekolah, jadi WiFi kita matikan jam delapan malam,” tegas Wali Kota Ambon saat ditemui usai meninjau salah satu titik WiFi gratis.
Langkah ini bukan sekadar soal jaringan internet. Di baliknya, ada misi besar: mendorong literasi digital dan pemerataan akses informasi bagi masyarakat kecil, pelajar, dan mahasiswa yang tak selalu punya paket data.
“Kita butuh infrastruktur digital di ruang publik agar semua warga punya kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.
WiFi publik ini Kata Walikota, menjadi salah satu strategi kota dalam meningkatkan indeks digital Ambon. Pemerintah ingin warga bisa berinteraksi dan mengakses informasi tanpa hambatan, namun tetap menjaga keamanan dan ketertiban malam hari.
“Ambon ini kota yang hidup, tapi juga harus tertib. Kita ingin malam hari kembali pada keluarga, bukan nongkrong tanpa arah di titik WiFi,” sindir sang Walikota.
Tak berhenti di situ, Pemkot berencana memperluas layanan WiFi gratis ke seluruh kantor desa, negeri, kelurahan, hingga puskesmas. Harapannya, tak ada lagi warga yang tertinggal di era digital.
“Internet bukan soal gaya hidup, tapi kebutuhan dasar. Dan negara harus hadir di situ,” tutup Walikota tegas. (PM.007).