Ambon, Pelita Maluku.com - Guna mengendalikan lajunya Inflasi di Provinsi yang tinggi, Pemerintah Provinsi Maluku, lewat Dinas Pertanian menggelar Pencanangan Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah di Provinsi Maluku di lokasi kelompok Tani Mutiara Universitas Pattimura, Selasa (20/9/2022).
Ini adalah gerakan nasional pengendalian inflasi pangan yang juga dilakukan secara serentak dilaksanakan di 11Kabupaten/Kota di Maluku.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, DR Ilham Tauda, SP, M.Si dalam laporannya mengatakan, Pencanangan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang Merah di Provinsi Maluku dalam rangka mendukung GNPIP di Provinsi Maluku.
"Bahwa Pelaksanaan kegiatan hari ini merupakan tindak lanjut dari arahan Bapak Presiden dan arahan Bapak Gubernur agar Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) segera mengambil langkah-langkah penanganan inflasi khususnya komoditas pangan yang telah ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Gubernur Maluku Nomor : 821/2338 tanggal 19 Agustus 2022 kepada semua Bupati/walikota Perihal Gerakan Menanam Cabai dan Bawang Merah,"kata Tauda.
Menurutnya, Pencanangan Gerakan Tanam Cabai dan Bawang merah merupakan tindak lanjut dari GNPIP yang merupakan Kerjasama Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian Provinsi Maluku dan Tim Gubernur Percepatan Pembangunan Daerah dengan Kodam XVI Pattimura, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Universitas Pattimura serta Pemerintah Kota Ambon.
"Untuk mengatasi kondisi ini sesuai arahan Bapak Gubernur maka berbagai upaya telah ditempuh oleh Dinas Pertanian, diantaranya operasi pasar bersama TPID yang juga melibatkan para distributor bahan pangan khususnya bahan pangan penyumbang inflasi seperti Bawang Merah, kangkung, Cabai, Beras, minyak goreng dan telur yang dijual dibawah harga pasar. Selain itu juga dilakukan peningkatan luas tanam di sentra produksi serta pembinaan melalui penyuluh pertanian,"jelasnya.
Sejalan dengan itu, pencanangan gerakan Tanam ungkapnya, secara serempak dilaksanakan pada 11 Kabupaten/Kota dengan total luas Tanaman Cabai 100 Hektar dan Bawang Merah 66,4 Hektar dengan rincian sebagai berikut : Cabai : Maluku Tengah: 30 Hektar, SBB : 20 Hektar, Kota Ambon : 20 hektar, Buru : 20 Hektar, Kota Tual : 10 Hektar Aru : 10 Hektar. Bawang Merah : Maluku Tenggara : 34,3 Hektar, MBD 7,1 Hektar, Kota Tual : 5 Ha , SBT: 10 Hektar , Maluku Tengah 10 Hektar.
Pada kesempatan itu juga dibagikan bibit cabai dalam polybag sebanyak 12.7000 dimana Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku membantu 10.200 anakan. Bantuan ini akan diberikan kepada kelompok masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, kampus, kelompok PKK serta kelompok penerima lainnya untuk dikembangkan secara mandiri pada lingkungan masing-masing.
"Kami juga melaporkan bahwa hari ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis antara lain 1 unit alsintan cultivator Desa Taeno, Mesin jahit karung 1 unit kepada Gapoktan Wanareja, 1 unit grand house kepada pesantren Ishaka Desa Batu Merah. Dukungan juga diberikan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan menyiapkan 50.000 anakan cabai yang akan dibagikan kepada para petani di Maluku,"paparnya.
Sementara itu Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) Drs Murad Ismail, SH, MH dalam sambutan yang disampaikan Wakil Gubernur Maluku, Drs Barnabas Orno, memberikan apresiasi TPID dan Tim Gubernur Percepatan Pembangunan Daerah Provinsi Maluku, yang telah menggagas pola kolaborasi multi pihak
antara lain Kodam XVI Pattimura, Bank Indonesia dab Unpatti, sebagai tindaklanjut dari arahan Presiden dalam penanganan Inflasi khususnya komoditas pangan pemicu Inflasi seperti cabai dan Bawang Merah.
"Dalam rapat koordinasi TPID untuk mengambil langkah-langkah untuk menekan laju Inflasi yang meningkat pada bulan Juli 2022 hingga Agustus 2022 di Provinsi Maluku,"kata Gubernur.
Terkait dengan itu, Gubernur telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) kepada bupati/walikota untuk Pengendalian Inflasi komoditas pangan."Kita juga telah melaksanakan operasi pasar, dan mendorong Gerakan menanam Cabai dan Bawang Merah untuk kabupaten/kota sebagai upaya mendukung GNPIP di Provinsi Maluku,"jelasnya.
Diakui Gubernur, dalam upaya pengendalian Inflasi Pangan di Provinsi Maluku, diharapkan kepada TPID untuk mengambil langkah-langkah sebagai berikut."Terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanganan Inflasi khususnya komoditas pangan pemicu Inflasi,"harapnya.
Semua pihak diminta meningkatkan kewaspadaan bersama atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan berdampak pada peningkatan harga komoditas pangan dan terganggunya distribusi komoditas pangan antar wilayah di Provinsi Maluku."Melakukan Inovasi dan terobosan baru dalam menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga kelancaran distribusi dan komunikasi antar berbagai pihak terus terjaga,"terangnya.
Ditambahkan, Gerakan tanam komoditas pangan pemicu Inflasi agar dilakukan secara berkelanjutan di semua sentra produksi pada kabupaten/kota di Provindi Maluku.
Pada kesempatan itu diberikan bantuan kepada kelompok Tani berupa alat pertanian, bantuan kepada salah satu pesantren di Baru Merah berupa alat pertanian. Bantuan anakan Cabe 12 ribu anakan diterima perwakilan wadah perempuan GPM Passo.
Pada kesempatan itu, juga digelar pameran oleh Usaha Mikri Kecil Menengan (UMKM). Setelah itu, Wakil Gubernur Maluku, menyapa Bupati dan Walikota 11 Kabupaten/kota lewat telekonference." Kami siap dan mensukseskan GNPIP dengan gerakan tanam Cabe dan Bawang Merah,"kata Penjabat Bupati Buru, DR Djalaludin Salampessy.(PM.007)
Sumber : https://pelitamaluku.com/tekan-inflasi-pemprov-canangkan-gnpip-se-maluku-detail-444322