Ambon, Pelita Maluku — Poltekkes Kemenkes Maluku kembali melepaskan lulusan Diploma III Kesehatan Tahun Akademik 2024/2025. Namun, di balik prosesi wisuda yang berlangsung Sabtu (15/11/2025), Wakil Gubernur Maluku mengingatkan bahwa tantangan yang menanti para lulusan tidak lagi sesederhana mendapatkan ijazah.
Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kampus kesehatan tidak boleh berhenti pada pencapaian seremoni wisuda, tetapi harus memastikan lulusannya benar-benar siap terjun ke lapangan.
“Kita tidak hanya membutuhkan lulusan yang memegang gelar, tetapi tenaga kesehatan yang memahami tantangan dan mampu menjawab kebutuhan pelayanan di Maluku,” tegasnya.
Wagub juga menyoroti dinamika perubahan dunia kesehatan yang kian cepat. Menurutnya, keterampilan teknis saja tidak cukup tanpa kemampuan adaptasi dan penguasaan teknologi.
“Tantangan kesehatan hari ini bergerak sangat cepat. SDM yang tidak menguasai iptek akan tertinggal,” ujarnya.
Ia menilai keberhasilan para wisudawan bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi investasi yang harus dikonversi menjadi peningkatan layanan kesehatan di daerah.
“Lulusan ini adalah aset strategis. Daerah membutuhkan tenaga kesehatan yang tidak hanya siap bekerja, tetapi siap memperbaiki kondisi pelayanan di lapangan,” tambahnya.
Wakil Gubernur mendorong Poltekkes Maluku untuk terus memperkuat relevansi kurikulum agar tidak terputus dari kebutuhan nyata masyarakat, terutama terkait pemerataan layanan kesehatan dan kompetensi tenaga medis.
Harapannya, para lulusan tidak hanya mengisi ruang-ruang kerja formal, tetapi mampu menjawab masalah kesehatan dasar yang selama ini menjadi tantangan di banyak wilayah Maluku.
Prosesi wisuda ditutup dengan harapan agar para lulusan mampu membawa perubahan nyata, bukan sekadar gelar yang dibingkai rapi.
(REDAKSI PELITA MALUKU - AIS)