Jakarta, Pelita Maluku — Kepergian Ir. H. Said Assagaff, mantan Gubernur Maluku periode 2014–2019, menyisakan duka mendalam bagi masyarakat Maluku.
Almarhum wafat di Jakarta pada Minggu (30/11/2025) dan dimakamkan setelah upacara kedinasan di kediamannya di Jalan Bunga Anggrek No. 30, Cipete, Jakarta Selatan.
Upacara pelepasan dipimpin Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan dihadiri keluarga, pejabat negara, Forkopimda Provinsi Maluku, anggota DPR RI dan DPD RI asal Maluku, tokoh Maluku Jabodetabek, serta para bupati dan wali kota se-Maluku.
Dalam sambutannya, Lewerissa menegaskan bahwa warisan terbesar Said Assagaff bukanlah jabatan gubernur atau wakil gubernur yang pernah ia sandang, melainkan dampak kebaikan, karya, dan perjuangannya bagi masyarakat Maluku.
Menurutnya, almarhum dikenang sebagai pemimpin berintegritas, bersahaja, dan dekat dengan masyarakat, dengan perhatian besar pada penguatan identitas budaya, pembangunan sumber daya manusia, stabilitas daerah, dan pembangunan infrastruktur yang menjadi fondasi kemajuan provinsi.
“Beliau selalu memilih bekerja daripada berbicara. Kebaikan dan ketulusannya terasa langsung oleh masyarakat,” ujar Lewerissa.
Bagi banyak warga Maluku, Said Assagaff adalah figur yang menyatukan, bukan memecah; memimpin dengan keteladanan, bukan dengan suara keras. Jejak pengabdiannya tercermin dari program pembangunan yang masih memberi dampak hingga kini.
Kepergian almarhum meninggalkan kesan kuat bahwa kepemimpinan sejati bukan diukur dari lamanya memegang jabatan, melainkan dari manfaat yang ditinggalkan bagi orang banyak.