Ambon Pelita Maluku.com - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi
Maluku, Widya Murad Ismail, mengunjungi tiga balita dan anak penderita gizi
buruk, tumor, dan hidrosepalus di Ambon, Rabu (26/8).
Dalam kunjungan tersebut istri orang nomor satu di Maluku ini
didampingi, Wakil Ketua I TP-PKK Provinsi Maluku Betriks Orno, Kadis Kesehatan
dr. Maykal Pontoh, Kadis Sosial Sartono Pining, Kadis Ketahanan Pangan Luthfi
Rumbia, Direktur RSUD dr. Hauluassy dr. Rita Tahitu, dan anggota DPRD Provinsi
Maluku Ayu Hasanussi, Widya mendatangi Rumah Sakit dr. Latumetten, Ambon, untuk
melihat langsung kondisi Imanuel.
"Kehadiran kami disini sebagai bentuk kasih sayang kami,
untuk melihat secara langsung kondisi Imanuel. Saya dan kami semua berharap
Imanuel bisa segera sembuh dan pulih kondisi kesehatannya," kata Widya.
Disela - sela kunjungan itu, Widya meminta agar penanganan
kasus gizi buruk, harus ditangani secara responsif dan tepat serta tidak boleh
lamban. Hal ini dipandang perlu agar penanganan penderita gizi buruk bisa lebih
efektif
"Mohon dibantu pengobatan adik Imanuel ya bapak dan ibu
dokter,” harap Widya kepada para dokter dan tenaga medis yang menangani Imanuel
di bangsal anak rumah sakit TNI-AD tersebut.
Usai melakukan kunjungan pada Rumah Sakit dr. Latumetten, istri
Gubernur Maluku Murad Ismail ini, beserta rombongan langsung menuju Dusun Wara,
Desa Batumerah, untuk melihat kondisi dua anak, masing-masing Lukman Basri (11
tahun) penderita hidrospalus, dan Almira Azzahra (2 bulan) yang menderita tumor
ganas di tulang belakangnya.
Selain memberikan bantuan berupa sembako kepada keluarga
ketiga anak, ketua TP PKK Maluku memberikan asupan makanan tambahan, berupa susu,
dan vitamin.
Menurut Widya, anak merupakan rejeki dan titipan dari Tuhan
Yang Maha Kuasa, sehingga sebagai orang tua, kita harus berkewajiban mengurus, dan
merawat mereka dengan penuh kasih sayang.
Dihadapan orang tua Lukman dan Almira, Widya meminta, agar
kedua anak itu segera ditangani secara medis. Terkait dengan keperluan
administrasi, dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang akan
mengurusinya, termasuk membawa kedua anak yang rumahnya tidak berjauhan itu ke
rumah sakit.
Kondisi tempat tinggal kedua anak ini juga cukup memprihatinkan,
terlebih Almira yang tinggal dengan kedua orang tuanya di kamar kost sempit
berukuran 3 x 3 meter, bersama kakak perempuannya yang baru berusia dua tahun.
Benjolan di tulang belakang Almira sudah ada sejak lahir, dan semakin hari
terus membesar.
"Saya minta agar Almira besok sudah harus dibawa ke
rumah sakit, kasihan anak sekecil ini setiap hari harus menahan rasa sakit.
Untuk pembuatan BPJS dan administrasi lainnya akan dibantu oleh petugas dari
dinas kesehatan," katanya.
Muhammad Sidik, ayah dari Almira mengaku, tidak percaya bila
mendapat kunjungan langsung dari istri Gubernur Maluku di kamar kost sempit
yang mereka tinggali.
"Terima kasih atas bantuannya Bu, terima kasih,"
kata Sidik dengan isak tangis sambil mencium Almira dalam gendongannya. (PM.007)