Tiga Pesan Gubernur Maluku di Kongres AMGPM ke-29
Ambon, Pelita Maluku.com - Gubernur Maluku Murad Ismail saat membuka dengan resmi Kongres Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) ke-29 Tahun 2020, menitipkan 3 pesan kepada pemuda gereja.
3 Pesan orang nomor satu di maluku ini yakni Pertama, pemuda gereja harus memiliki karakter keberanian. Yang artinya berani untuk mengatakan benar atau salah di lingkungan sosialnya dan dalam kemasyarakatan.
Ha ini disampaikan Murad Ismail, Sebab akhir-akhir ini bermunculan berita hoax, sehingga pemuda gereja harus memiliki mind set yang positif dan konstruktif
Kedua, kejujuran dimana pemuda gereja harus dapat mengerjakan hal-hal besar, dan setia berlaku jujur terhadap hal-hal terkecil.
Dan yang terakhir adalah keadilan. Dimana keadilan, menurut Gubernur Maluku, akan sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan.
”Sulit sekali bagi seseorang untuk mempertahankan nilai keadilan ketika diperhadapkan dengan masalah kesejahteraan. Orang bisa saja mengorbankan keadilan demi memperoleh kesejahteraan. Disinilah peran penting pendidikan karakter dan moralitas agar AMGPM memahami hakikat keadilan,” tandas Gubernur Maluku.
Untuk itu sebagai pemimpin daerah, Dirinya berharap, Kongres AMGPM ini harus dimanfaatkan dalam memenuhi panggilan kristiani yang mampu melahirkan gerakan positif, kritis, inovatif dan kreatif dalam membangun karakter pemuda yang berkualitas.
"Inikan organisasi keagamaan. Boleh berpolitik tapi tidak politik praktislah. Maksudnya, vieuw untuk kegiatan agama dan pemuda AMGPM ini, saya berharap mereka harus ada tiga karakter yaitu keberanian, kejujuran dan keadilan. Karena, kalau tiga hal ini saja sebagai karakter berarti Maluku pasti luar biasa melesat kedepan. Dan mereka bisa memilah antara hal baik atau tidak baik, berani mengatakan yang benar itu benar, salah itu salah. Itu yang harus dituntut oleh kita orang beragama," katanya.
Dalam kongres yang bertemakan "Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu" ini, Mantan Dankor Brimob ini memberitahukan, bila tema tersebut memberi syarat bahwa, AMGPM sangat optimis dan siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah. Dan Agenda kongres lima tahunan ini, lanjut Gubernur, menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjalanan AMGPM. Sebab, kongres ini merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan secara organisasi.
Atas dasar itu, Gubernur memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara yang melaksanakan kongres ini secara virtual dan menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19.
"Moto AMGPM menjadi Terang dan Garam Dunia adalah panggilan suci sekaligus amanah dari Tuhan. Konsekuensinya, AMGPM harus dapat beradaptasi dengan lingkungan. Sebab menjadi Garam berarti Memberi Cita Rasa dan menjadi Terang berarti memberi Cahaya Penuntun," lanjutnya.
Gubernur menambahkan, AMGPM haruslah cerdas, memahami lingkungan sosialnya yang terus berubah. Pemuda Gereja juga harus proaktif, terlibat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat agar mampu memberi warna tersendiri dalam bingkai hidup persaudaraan.
Sebagaimana diketahui, Kongres ke-29 Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) di Jemaat GPM Wayame - Klasis Pulau Ambon Utara ini, akan berlangsung hari ini hingga tanggal 28 Oktober 2020.
Kongres dilangsungkan secara virtual diikuti kurang lebih 300 orang dari 34 daerah yang ada di Maluku dan Maluku Utara, dengan mengutamakan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
Dalam Kongres pemilihan Ketua Umum, Sekertaris serta Pengurus Besar AMGPM ini, peserta dibagi menjadi tujuh spot utama selain Gereja Pniel Wayame sebagai sentral pembukaan kongres, yakni Gereja Eirene (Souhoru) dan Gereja Bethesda (Hative Besar), Gereja Ebenhaezer (Rumah Tiga), dan Fajar Hidup (Rumah Tiga), Gereja Bethesda (Poka), dan Gereja Sejahtera (Poka).
Kongres ini dihadiri Wakil Gubernur Maluku Barnabas Natanhiel Orno, Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang, Karo Humas dan Protokol Setda Maluku Melky Lohy dan Forkopimda lingkup provinsi, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Sekwan DPRD Maluku Boedewin Wattimena, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Rektor Unpatti Ambon Dr. Marthinus J. Saptenno dan tamu undangan lainnya.
Pembukaan kongres ini ditandai dengan pemukulan tifa dan berlangsung di Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Pniel Wayame Klasis Pulau Ambon Utara, Jln Ir M Putuhena, Ambon, Minggu, (25/10/2020) (PM.007)
Belum Ada Komentar