BUKA RAKORDA TPID PROVINSI MALUKU, GUBERNUR SAMPAIKAN 4 STRATEGI PENGENDALIAN INFLASI
Jum'at, 14 Oktober 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

BUKA RAKORDA TPID PROVINSI MALUKU, GUBERNUR SAMPAIKAN 4 STRATEGI PENGENDALIAN INFLASI

Ambon, Pelita Maluku.com - Menindaklanjuti arahan Presiden RI. Joko Widodo pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, maka Pemerintah Provinsi Maluku menggelar Rakorda TPID dengan tema: “Perkuat Sinergitas Provinsi-Kabupaten/Kota dan Stake holder untuk Pengendalian Inflasi”.


Rakorda ini menjadi salah satu agenda penting yang bertujuan untuk membangun dan memperkuat sinergitas pusat dan daerah, maupun antar daerah, dalam usaha pengendalian inflasi, melalui berbagai langkah dan program, guna menjaga stabilisasi harga, ketersediaan pasokan, dan menjamin kelancaran distribusi.

Perlu diketahui, setelah mengikuti arahan bapak Presiden pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2022, saya langsung memimpin rapat, dan memerintahkan TPID Provinsi Maluku untuk melakukan langkah penanganan secara menyeluruh dalam pengendalian inflasi,” Ungkap Gubernur Maluku dalam sambutannya pada Kegiatan Rakorda dipusatkan di Aula Lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Jumat (14/10/2022)


img-1665757850.jpg

Terkait pengendalian inflasi, Gubernur menyampaikan, pada bulan September 2022 inflasi Maluku tercatat sebesar 0,34% month to month (MTM), lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 1,17%, jika dibandingkan dengan bulan Agustus tercatat sebesar 0,71%. Namun secara year on year pada September 2022 sebesar 6,89% year on year (yoy).

Adapun komoditas yang mengalami deflasi pada bulan september 2022, meliputi 5 jenis bahan pokok, antara lain, ikan layang, ikan selar, ikan tongkol, bawang merah dan cabai rawit.

Sedangkan 5 komoditas penyumbang inflasi Maluku pada bulan September 2022, meliputi bensin, angkutan dalam kota, mangga dan cabai merah,” ujarnya.

Untuk itu, ia meminta TPID Provinsi Maluku, Kota Ambon dan Tual, untuk pro aktif dalam menjaga pasokan distribusi harga bahan pokok, jelang Natal dan Tahun Baru, sehingga tidak berdampak terhadap naiknya angka inflasi.

Pada kesempatan itu, Gubernur juga menyampaikan, saat ini Pemprov Maluku akan merealisasikan 2% belanja tidak terduga (BTT), dan dana transfer umum (DTU), sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 134/PMK.07/2022, tentang belanja wajib dalam rangka penanganan dampak inflasi tahun 2022.

Untuk itu pada kesempatan tersebut Gubernur menyampaikan strategi dan langkah pengendalian inflasi di daerah yang telah dilakukan TPID Provinsi Maluku.

Pertama, operasi pasar komoditas penyumbang inflasi, yaitu bawang merah, cabai, minyak goreng, beras, gula pasir, telur, kangkung, ikan dan sawi pada pasar-pasar tradisional di kota ambon, melalui kerjasama dengan pemerintah kota ambon, instansi terkait dan distributor sebagai upaya stabilisasi harga.

Kedua, melaksanakan gerakan tanam cabai 110 hektar dan bawang merah 66 hektar, pada tanggal 20 september 2022 bersama 11 kab/kota di provinsi maluku secara serentak.

img-1665757903.jpg

Ketiga, melakukan kerjasama antar daerah antara Pemprov Maluku dengan Provinsi Sulawesi Selatan Pemprov Maluku dengan Provinsi DKI Jakarta, Pemerintah Kota Ambon dengan Kab Probolinggo dan kab. Brebes terkait pasokan bawang merah.

Keempat, menyusun neraca pangan daerah dan aktif melakukan pemantauan harga bahan pokok di pasar-pasar tradisional, serta memastikan stok bahan pokok agar tetap terpenuhi.

Sementara itu Ketua TGPP Maluku, Hadi Basalamah yang juga selaku Ketua Panitia pelaksana, berdasarkan pantauan TPID Provinsi Maluku harga kebutuhan pokok dan barang penting strategis di Provinsi Maluku, sampai dengan hari ini secara umum relative stabil dan terkendali. Bahkan daya beli masyarakat terjangkau dan tidak ada pembelian yang berlebihan, yang dapat memicu naiknya inflasi di Provinsi Maluku.


Menurutnya, TPID dalam pemantauan selalu berkoordinasi dengan seluruh distributor untuk memastikan akses suplai dan menjaga harga di tingkat pasar tradisional, sehingga tidak menimbulkan kenaikan harga yang berlebihan.


Disamping itu TPID, juga telah membuat program kolaborasi antara pemerintah provinsi/kabupaten/kota, BUMN, stakeholder dalam rangka pengamatan menjelang hari besar keagamaan pada Desember dan Januari mendatang, karena diperkirakan akan terjadi lonjakan permintaan.


Kegiatan Rakorda dihadiri Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nathaniel Orno, Pangdam XVI/Pattimura, Meyjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Azis Sangkala, Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie, para bupati/walikota se-Maluku, Asintel Kejati Maluku, Muji Martopo, Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Provinsi Maluku, Hadi Basalamh, Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku, Pimpinan BUMN/BUMD, TPID se-Maluku serta para pelaku usaha. (PM.007)

Komentar

Belum Ada Komentar