Renwarin : Ada Upaya Provokasi Masyarakat, Terkait Potongan Video Gubernur
Ambon, Pelita Maluku.com - Polimik seputar potongan video saat jamuan makan siang, yang beredar di Media Sosial, setelah prosesi
pengukuhan Gubernur Maluku Irjen. Pol. (Purn) Drs. Murad Ismail
sebagai Badingil Mas oleh Raja Tual, Djafar Tamher, di kediaman Raja Tual pada Sabtu, 24/9/2022 lalu. Akhirnya di Klarifikasi oleh Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Maluku.
Dalam releasenya Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku, Drs. Titus F.L. Renwarin, M.Si, membenarkan bahwa dalam video itu, para raja terlihat duduk makan di atas karpet dan Gubernur beserta rombongan duduk dikursi dan meja bundar.
Namun hal itu tidak serta - merta adalah sebuah tindakan atau cara yang dinilai telah menghina atau tidak menghargai raja-raja.
Dijelaskan Renwarin, penataan ruang di rumah raja saat itu, di satu sisi ada tempat untuk prosesi adat yang disediakan karpet sebagai pengalas lantai dan disisi lain ada tempat yang disediakan meja dan kursi untuk para tamu.
"Jadi setelah prosesi adat dilanjutkan dengan makan siang bersama. Saat itu para raja memilih mengambil makanan siang dan duduk kembali ditempat prosesi adat, sedangkan tamu lainya termasuk Gubernur mengambil
posisi duduk di meja yang tersedia. Jadi sebetulnya tidak ada yang aneh karena masing-masing makan siang dengan mengambil tempat yang ada," jelas Renwarin
Dalam keadaan seperti itu Kata Renwarin, sebetulnya mereka ( para raja) tidak berada dalam posisi hina atau dilecehkan, karena semuanya menikmati santapan makan siang dengan senang (enjoy).
Masalah yang sebenarnya ungkap Renwarin, ada pada orang yang sengaja ingin memplintir atau mempolitisasi kondisi yang terjadi. Dan ini lanjut Renwarin, bisa di kategorikan sebagai sebuah tindakan provokasi. Padahal kondisi yang terjadi tidaklah demikian.
Untuk itu Renwarin menghimbau, masyarakat agar tidak ikut memperkeruh suasana dan kondisi, karena seyogyanya, Gubernur sangat menghargai dan menghormati para raja dan adat istiadat yang berlaku di Maluku sebagai Negeri Raja-Raja khususnya MK Tanah Kei, sehingga beliau bersedia menerima pengukuhan gelar adat Badingil Mas sebagai suatu kepercayaan dari raja-raja dan masyarakat Kei kepada beliau," Pinta Renwarin (PM.007)
Belum Ada Komentar