BPBD Maluku Respon Cepat Korban Banjir dan Tanah Longsor di Kota Ambon
Senin, 05 Oktober 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

BPBD Maluku Respon Cepat Korban Banjir dan Tanah Longsor di Kota Ambon

Ambon, Pelita Maluku.com – Sebagai bentuk respon cepat terhadap kondisi yang dialami masyarakat yang terkena dampak banjir dan tanah longsor, akibat tingginya curah hujan yang melanda Kota Ambon pada Sabtu (03/10/2020) kemarin. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, sesuai tugas pokok dan fungsi kebencanaan, telah mengambil langkah-langkah tanggap darurat pada sejumlah titik di wilayah Kota Ambon yang terkena dampak banjir dan tanah longsor.  

Sejumlah titik tersebut diantaranya, pada Desa Amahusu RT.01/RW.01, Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah, Kampung Rinjani RT.06/RW.016, Desa Batu Merah RT.01/03, Kopertis, Galunggung RT. 04/RW.06, Gunung Nona RT.04/RW.004 dan Passo Kompleks Perumahan Bea Cukai Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Bantuan tanggap darurat yang diberikan BPBD Maluku bagi warga yang terkena bencana, berupa terpal 4x6 sebanyak 41 lembar, terpal 6x8 sebanyak 1 lembar, karung sebanyak 135 Lembar, sekop sebanyak 19 buah, garu – garu sebanyak 13 buah, perlengkapan keluarga sebanyak 14 buah, selimut sebanyak 30 lembar, tikar sebanyak 29 lembar dan perlengkapan makan sebanyak 3 paket.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Maluku, Henry Far-Far, tanggap darurat berupa alat pembersih rumah yang diperuntukkan bagi warga, mungkin dinilai belum maksimal, namun manfaatnya paling tidak bisa meringankan sedikit penderitaan yang dialami warga sesuai dengan kebutuhan.  

Olehnya itu orang nomor satu di jajaran BPBD Maluku akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Ambon, untuk melihat kebutuhan mendesak masyarakat yang menjadi korban banjir dan tanah longsor. Bila data yang diperoleh telah valid 

“hingga saat ini belum ada data yang akurat menyangkut jumlah rumah warga yang rusak akibat banjir dan tanah longsor, karena saat ini tim masih terus mendata, tapi telah ada tanggap darurat yang diberikan BPBD Maluku,” Ungkap Far-Far kepada wartawan di lantai VI Kantor Gubernur Maluku, Senin (05/10/2020).

Mengingat demografi Kota Ambon yang begitu rentan dengan banjir dan tanah longsor saat musim penghujan, maka dikesempatan ini Far-Far mengingatkan, warga untuk tidak merusak hutan, menjaga aliran sungai dan tidak membangun rumah di lereng-lereng gunung, sehingga kedepan Kota Ambon dapat terhindar dari bencana banjir dan tanah longsor. 

Pada kesempatan ini pula Far-Far menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh stekholder terkait, dalam hal ini pihak TNI dan Polri yang telah berpartisipasi dalam membantu dan mendukung warga yang terkena bencana banjir dan tanah longsor (PM.007)  


Komentar

Belum Ada Komentar