George Sipahelut  Terbujur Kaku Terapung di  Pantai Tapal Kuda
Senin, 01 Juni 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

George Sipahelut Terbujur Kaku Terapung di Pantai Tapal Kuda

Ambon, Pelita Maluku.Com – George Sipahelut(50), salah satu warga Kelurahan Benteng, RT.02/RW.05 Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, pada Senin (01/06/2020, sekitar pukul 16.30 Wit ditemukan tidak bernyawa lagi di Seputaran Pantai Tapal Kuda, tepatnya di lokasi permandian belakang Baileho Emas Putih. 

Korban di duga meninggal dunia, akibat dari timbulnya penyakit strok, saat dirinya mandi di pantai ( laut), sehingga tercebur dan meninggal dunia, karena kondisi korban saat ditemukan tidak menunjukkan tanda tanda adanya tindakan kekerasan pada tubuh korban.

Menurut keterangan yang diperoleh dari Saksi I Tosye Nanlohi dan Saksi II David Masbait, penemuan janasah korban terjadi saat saksi I, sekitar pukul 16.30 Wit, sedang bermain layang-layang  dipinggiran pantai Tapal Kuda, saat asik bermain, tiba-tiba saksi I melihat ke arah laut ada suatu benda yang menyerupai manusia, terapung di atas air laut dengan posisi terlentang tetapi tidak bergerak.

Lantaran penasaran dengan apa yang dilihat, Saksi I kemudian meminta Saksi II yang hendak menyelam ke air laut untuk mengecek, apakah itu orang yang sedang menyelam ataukah sosok mayat yang terapung.

Menuruti permintaan saksi I, Saksi II pun berenang untuk mengecek kebenaran. Saat saksi II mendekati, ternyata yang ditemukan adalah sebuah sosok mayat yang sudah kaku terapung. Kemudian Saksi II langsung menarik mayat korban ke tepian pantai yang diperkirakan 20 meter dari pinggiran pantai.

Mendapat laporan dari masyarakat, Polsek Nusaniwe langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara, memasang police line, melakukan olah TKP. 

Dan sekitar pukul 17.52, Tim Identifikasi Polres Pulau Ambon dan P.P Lease datang dan langsung mengangkat dan memasukan jenasah korban dalam kantong mayat, untuk dibawah ke Rumah sakit Bhayangkara Tantui Ambon, guna dilakukan pembersihan terhadap jenasah, serta menyerahkan kepada untuk selanjutnya dibawah ke kediaman, guna dilakukan pemakaman. 

Menurut keterangan Nengsi Sipahelut, yang adalah anak kandung korban menjelaskan, bahwa Almarhum memiliki penyakit stoke yang dialami sudah tiga tahun.  

Akhirnya, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum atau autopsi dan merelakan kematian korban sebagai suatu musibah dan selanjutnya dimakamkan (PM.007)



Komentar

Belum Ada Komentar