Di Duga OKP di Pakai Sebagai Alat Serang Pemda
Saumlaki, Pelita Maluku.com - Menyikapi kondisi yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dengan maraknya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sejumlah OKP maupun kelompok – kelompok, yang mengatasnamakan masyarakat, untuk menyerang Pemerintah daerah setempat. Akhirnya disikapi secara dingin oleh Ketua Carataker Pemuda Katolik Komisariat Cabang Kepulauan Tanimbar Gilang Kelyombar.
Kepada Pelita Maluku.com, Kelyombar yang juga menjadi salah satu pengurus di Komisariat Daerah Maluku menjelaskan, dari pola, cara maupun pergerakan yang dilakukan selama ini Kelyombar menduga ada oknum-oknum yang sengaja memakai mereka untuk malancarkan aksi demo. Dengan tujuan untuk merongrong pemerintahan saat ini, demi menggapai keinginan mereka.
Ketidakpuasan mereka Menurut Kelyombar, hanya karena ada rasa dendam semata dan rasa tidak suka atas kepemimpinan seorang Bupati. Padahal kita semua tahu bahwa pemerintahan saat ini sudah membuka ruang yang selebar-lebarnya dengan maksud agar ada ruang dialog dan saling bertukar pikiran dan gagasan guna membangun daerah ini.
Dijelaskan Kelyombar, suksesnya pembangunan di Bumi Duan Lolat tidak hanya bertumpuh pada seorang, tapi suksesnya pembangunan daerah ini maupun visi misi harusnya menjadi tanggung jawab dari semua perangkat OPD maupun dinas badan terkait.
“pertanyaannya apakah visi serta misi dari Bupati Petrus Fatlolon maupun Wakil Bupati Agustinus Utuali sudah terimplementasi oleh dinas badan terkait?? Karna visi serta misi dari bupati maupun wakil bupati bisa sukses dan tercapai kalau para pejabat dinas badan terkait bisa menjalankan semua program itu dengan amanah dan tanggung jawab, begitu pun semua program pemerintah daerah ini bisa tercapai dan sukses kalau di jalankan dan di emban oleh orang yang tepat dan punya kemampuan serta skil yang mumpuni. Tapi jika program dan dan visi misi itu di jalankan oleh pejabat yang hanya asal bapak senang atau karna hanya kepentingan pribadi semata maka otomatis visi serta misi dan semua program pemerintah daerah ini akan berjalan dengan masalah. Inilah yang mengakibatkan para oposisi mencari celah untuk merongrong pemerintahan ini,” jelas Kelyombar
Olehnya itu, Kelyombar meminta, Bupati Petrus Fatlolon untuk tidak mendengar para pembisik, yang pada akhirnya mereka sendiri yang akan menghianati dan menjerumuskan Bupati di dalam jurang yang paling dalam.
Kelyombar menambahkan, bahwa OKP adalah kepanjangan dari Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda, yaitu sebuah organisasi yang beranggotakan pemuda–pemuda sebagai wadah pembinaan calon pemimpin masa depan melalui pembentukan mental dan karakter yang berkualitas serta turut ikut dalam mengusahakan sebuah pembangunan bagi bangsa dan daerah ini.
Namun keberadaan dan sosok OKP yang maju, berkarakter, berkapasitas dan berdaya saing merupakan harapan yang hendak di raih di tengah permasalahan dan potensi yang melingkupi para pemuda.
Keberadaan OKP memperoleh tempat proporsional sebagai pemangku kepentingan (stakeholder). Olehnya kelyombar berharap, di masa mendatang OKP benar-benar mampu memainkan peran strategis sebagai kekuatan moral (moral force), pemerhati sosial (sosial control), dan agen perubahan (agent of change).
“Sebagai pembantu kontrol kebijakan pemerintah, maka dari itu pemuda atau OKP ini sering di sebut Agent Social of Change. Bukan sebagai alat yang di pakai oleh Oknum-oknum, atau kelompok-kelompok tertentu yang karna benci dan tidak suka dengan pemerintahan ini akhirnya memakai kita OKP sebagai alat untuk menggapai tujuan mereka,” ujar Kelyombar (PM.007)
Belum Ada Komentar