Siletty Kecewa Pernyataan Utuwally Terkesan Cuci Tangan

Pernyataan Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Agustinus Utuwally, dalam pemberitaan di sejumlah media yang berjudul, Biarlah Saja Dia Meminta Maaf Atas Dosa-Dosanya, Sehubungan dengan permintaan maaf yang disampaikan Bupati di depan Aparatur Sipil Negara (ASN) beberapa waktu lalu. Akhirnya disikapi secara serius oleh Gotlief Siletty, Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Kepada wartawan, Senin (18/01/2021), Siletty kecewa dengan pernyataan yang dilontarkan oleh Utuwally, yang ditujukkan kepada orang nomor satu di Kabupaten berjuluk duan Lolat ini.

Kekecewaan Siletty, Karena tidak pantas Utuwally. menyampaikan hal demikian kepada seorang Bupati. Padahal Utuwally sendiri adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar saat ini.

Dijelaskan Siletty, permintaan maaf yang disampaikan Petrus Fatlolo kepada ASN maupun warga, adalah sebuah keharusan. Dan itu lanjut Siletty bukan sebuah aib atau dosa yang harus dipersoalkan, tapi itu sebuah keharusan yang harus di tempuh oleh seorang pemimpin daerah manakalah dirinya belum mampu menjawab tuntutan dan keinginan serta harapan rakyatnya.

"Pemerintah Daerah manapun tentunya tidak dapat memuaskan hati rakyatnya, apalagi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki jumlah penduduk sebanyak 127 jiwa. pastinya pemerintah siapapun tak mampu menjawab kebutuhan dan keinginan ribuan warga ini," kata Siletty.

Menurut Siletty dalam amanat UU nomor 23 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah, dalam Pasal 66 menyebutkan, Wakil Bupati memiliki tugas untuk membantu Bupati dalam menjalankan roda pemerintahan. itu artinya Utuwally harus turut mendukung dan membantu Bupati Petrus Fatlolon dalam suka dan duka menjalani roda pemerintahan saat ini, bukan sebaliknya lepas tangan dan membiarkan segala persoalan di handel seluruhnya oleh Bupati.

Untuk itu apa yang dilakukan oleh Bupati Petrus Fatlolon dengan meminta maaf bagi ASN maupun rakyat adalah sebuah langkah yang tepat dan cerdas, karena disadari orang nomor satu di dirinya belum menjawab semua kerinduan dan keinginan warga di negeri Duan Lolat ini

" seorang pemimpin daerah, manakala dia belum dapat atau mampu menjawab keinginan dan tuntutan warganya sendiri harus minta maaf kepada rakyatnya. dicontohkan seorang sekelas Presiden saja mau meminta maaf kepada rakyatnya karena memang dirinya sadar berbagai pencapain tidak terlaksana. dan itu bukan sebuah hinaan atau aib yang harus dipersoalkan.(Gilang)