Warga Tanimbar Utara Meminta Kepala PLN Tanut di Copot Dari Jabatan
Saumlaki,Pelita Maluku.com - Warga Kecamatan Tanimbar utara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengeluh, terhadap kondisi PLN yang kerap dan sering melakukan pemadaman listrik.
Pasalnya, dalam beberapa pekan ini sering terjadi pemadaman listrik. Kondisi yang membuat warga resah.
Padahal beberapa waktu lalu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar telah menyerahkan dua buah mesin baru, guna membantu dan menambahkan kapasitas PLN, agar pelayanan listrik yang semula menyala 12 jam dapat ditingkatkan menjadi 24 jam. Namun pada kenyataannya lebih para dari sebelumnya.
Marthin Fariman, salah satu Pemuda asal Tanimbar Utara kepada media ini mengungkapkan, masyarakat di Kota Larat dan sekitarnya sudah muak, serta kesal dengan kondisi listrik yang terus menerus mengalami kendala.
"Katong seng tahu kendala apa lagi sampe listrik di Larat ini mati terus, padahal Pemda baru beberapa bulan kemarin sudah menyerahkan dua buah mesin baru untuk menambah kapasitas tapi ko mati terus lampu, apakah ada kendala sampe lampu ini mati terus". Tandas Fariman dalam keterangan Persnya pada (4/3/202)
Jika kondisi ini terus terjadi seperti maka lanjut Fariman pemuda di Kota Larat dan sekitarnya telah bersepakat Akan menggelar aksi demo dan meminta, pihak UP3 untuk menggantikan Kepala PLN Larat dan meminta aparat penegak hukum menelusuri hal ini, karena berkaitan dengan perlindungan dan kepuasan Konsumen.
" kira - kira lampu mati terus seperti ini dan kemudian jika ada barang elektronik yang di miliki masyarakat korsleting atau rusak siapa yang akan menggantikan kerugian mereka? untuk itu kami akan melakukan aksi demo sebab pimpinan dan anggota yang ada dalam PLN Larat ini terlalu banyak merugikan masyarakat larat dan sekitarnya.
Fariman menduga, ada ketidakberesan dalam internal PT. PLN Persero Ranting Tanimbar Utara (Tanut) sehingga sudah layak dan sepantasnya pimpinan PLN ranting Tanut diganti karena dinilai tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.
"tadi baru selesai koordinasikan via telepon esok ini akan dilakukan pertemuan bersama pemuda 8 desa untuk melakukan unjuk rasa di PLN Larat, karena kami merasa sangat dirugikan, dan jika persoalan ini tidak disikapi secara baik oleh pimpinan di Saumlaki maka kami pastikan tempuh jalur yang lebih tinggi guna mendapatkan pelayanan yang lebih baik, karena saat ini Kita Larat di ibaratkan sebagai Kota mati".Beber Fariman.(Gilang)
Belum Ada Komentar