Rekonsiliasi Jadi Jalan Damai Negeri Pelauw dan Kariuw
Senin, 14 November 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Rekonsiliasi Jadi Jalan Damai Negeri Pelauw dan Kariuw

Ambon, Pelita Maluku.com - Konflik antar Negeri Pelauw dan Kariuw, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupatan Maluku Tengah, yang terjadi beberapa waktu lalu, akhirnya diselesaikan secara rekonsiliasi oleh Pemerintah Provinsi Maluku bersama Pemerintah Kabupaten Maluku.

Rekonsiliasi damai ini berlangsung di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku, pada Senin (14/11/2022), dihadiri  Deputi I Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Febry Celvin Tetelepta, Pangdam XVI Patimura Mayjen. TNI Ruruh Setyawibawa, Kapolda Maluku Irjen Pol. Lotharia Latif, Danlanud Pattimura Ambon, Kol. Pnb Tiopan Hutapea, Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Muhamat Marasabessy, Dandrem 151 Binaya, Karo Ops Polda Maluku, Dandim 1504, Kapolresta P Ambon dan PP Lease,  Forkopimda Kabupaten Maluku Tengah, Penjabat Raja Kariuw beserta Saniri Negeri, Raja Neg Pelauw beserta Saniri Negeri, Para tokoh agama dan toko masyarakat dari Negeri Kariuw dan Negeri Pelauw. 

Rekonsiliasi antar kedua Negeri itu, ditandai dengan Penyampaian peryataan Sikap Perdamaian Negeri Pelauw dan Negeri Kariuw, yang tertuang dalam Akta Kesepakatan Damai.

Kapolda Maluku, Irjen Pol. Lotharia Latif dalam arahannya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada kedua Negeri, Baik Pelauw maupun Kariuw yang berjiwa besar berdamai. Olehnya Pada kesempatan ini orang nomor satu di jajaran Polda Maluku ini berharap, kepada seluruh masyarakat di Maluku, agar tidak saling bertikai, justru sebaliknya saling menjaga keamanan dengan memegang teguh ikatan pela gandong.

Hal senada juga disampaikan oleh Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Ruruh Setyawibawa. Ia menyampaikan ucapan banyak terima kasih atas kehadiran dan peran para tokoh-tokoh dari Negeri Pelauw dan Negeri Kariuw, yang dinilai sebagai tindakan hati nurani dan kebesaran jiwa untuk berdamai.

"Terlepas dari tugas dan tanggung jawab TNI/Polri, kami yakin saudara-saudara yang ada di kedua negeri dapat mendamaikan negeri ini.  Sehingga harapan saya, mari kita sama-sama saling menjaga keamanan agar Maluku tetap aman dan damai," ungkap Pangdam.

Sementara itu Gubernur Maluku Murad Ismail yang diwakili Penjabat Sekda Maluku, Sadali Ie mengatakan, rekonsiliasi ini, merupakan langkah untuk mewujudkan perdamaian dari kedua negeri.

"Kami berharap dengan pertemuan hari ini dapat diwujudkan, sehingga bisa hidup saling menjaga dan berdampingan," harap Sekda.

Di kesempatan yang sama, Deputi I KSP, Febry Celvin Tetelepta mengajak masyarakat Maluku untuk menjaga perdamaian di bumi raja raja ini, sebab akui Tetelepta, perdamaian di Maluku tidak lahir dari pemerintah, maupun TNI dan Polri. Melainkan perdamaian lahir dari pribadi kita masing-masing,sehingga peran pemerintan baik TNI dan Polri hanya mengawal hal tersebut. 

"Kami juga berharap agar proses ini dapat diselesaikan secara baik-baik antara Warga Kariuw dan Warga Pelauw,"tandasnya. (PM.007)

Komentar

Belum Ada Komentar