Weleurat : Ada Apa Dengan Pulau Nukaha?
Minggu, 13 September 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Weleurat : Ada Apa Dengan Pulau Nukaha?

Saumlaki, Pelita Maluku.com – Pulau Nukaha yang di juluki oleh seantero besar masyarakat yang mendiami Pulau Fordata, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sebagai sinar dari timur, telah banyak memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat yang berada disekitarnya. 

Bagamana tidak, dengan berbagai corak dan ragam harta kekayaan laut yang terkandung di dalamnya, Pulau Nukaha secara nyata telah menunjukkan potensi laut bagi keberlangsungan kehidupan dan ekonomi masyarakat  di Fordata. Buktinya dengan kandungan harta kekayaan laut yang dimiliki pulau Nukaha, masyarakat disekitarnya telah mengelolanya menjadi uang, untuk keberlangsungan kehidupan serta membiayai anak-anak, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi. 

Namun sayangnya, selama Kabupaten ini dimekarkan menjadi sebuah daerah otonom baru menjadi Kabupaten Maluku Tenggara Barat. bahkan kini telah berganti nama menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Pulau Nukaha sama sekali belum tersentuh oleh pembangunan infrakstruktur apapun dari pemerintah setempat. 

Hal ini yang membuat Makaria Weleurat, SH sebagai masyarakat dan anak asli Fordata menilai, pemerintah setempat telah menelantar serta menganaktirikan mereka selama bertahun-tahun,” Ungkap Salah satu srikandi asal Fordata Kepada Pelita Maluku.com, Minggu (13/09/2020).

img-1599983393.jpg

Yang lebih mengecewakan lagi kata Makaria Weleurat, dalam Aksi Demo yang dilakukan Mahasiswa Lelemuku pada Jumat, (11/09/2020) kemarin, mereka telah mencantumkan dalam salah satu poster yang bertuliskan, “Kaka eeee... Bisa Deposit Anggaran C-19 ke Nukaha Dolo Kah“.  

“Saya secara pribadi tidak punya urusan dengan maksud dan tujuan aksi tersebut. Tetapi saya sangat tersinggung ketika saya membaca salah satu poster yang dibawa oleh salah satu peserta aksi yang terulis : “KAKA eeee... BISA DEPOSITO ANGGARAN C-19 ke NUKAHA DOLO KAH”. Tegas Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai Advokat ini

Menurut Makaria Weleurat, tulisan yang tertuang di dalam poster itu sama sekali tidak rasional dan tentunya sangat menyinggung perasaan dirinya sebagai anak asli Fordata, yang selama ini hidup dengan hasil laut Pulau Nukaha. 

Olehnya itu secara pribadi, Makaria Weleurat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, dikarenakan Pulau Nukaha merupakan pulau penghasil bagi para nelayan Fordata untuk menyambung hidup. 

“kami selaku anak Fordata menilai pernyataan ini sangat berlebihan dan sangat sarat politik. Saya mempertanyakan korelasi antara Dana Covid - 19 dan Pulau Nukaha yang tertulis dalam poster dimaksud dan kami selaku anak Fordata sangat menyayangkan pernyataan ini karena seakan-akan mempermainkan nama yang kami sangat agungkan di Kecamatan kami,” Ungkap Makaria Weleurat

Dijelaskan Makaria Weleurat, selama ini tidak pernah ada realisasi anggaran Covid-19 untuk pembangunan Pulau Nukaha, termasuk di dalam upaya pengembangan Pulau Nukaha sebagai salah satu destinasi wisata daerah. 

Olehnya itu bila dana Covid-19 dan Pulau Nukaha dikait-kaitkan itu berarti telah dipolitisir dalam aksi Longmarch Mahasiswa Kampus Lelemuku Saumlaki pada tanggal 11 September 2020,” ujarnya 

Olehnya itu Makaria Weleurat dengan tegas meminta, pihak Kampus Lelemuku segera mengklarifikasi tulisan dimaksud, beserta dengan alasan mereka, mencatut nama Nukaha pada poster aksi dimaksud (Gilang)



Komentar

Belum Ada Komentar