Weridity : Mahasiswa Kampus Lelemuku Harus Minta Maaf Bagi Pemilik Pulau Nukaha
Minggu, 13 September 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Weridity : Mahasiswa Kampus Lelemuku Harus Minta Maaf Bagi Pemilik Pulau Nukaha

Saumlaki, Pelita Maluku.com – Aksi Demonstrasi yang dilakukan Mahasiswa asal Kampus Lelemuku, Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar pada, Jumat (11/09/2020) kemarin, kembali menuai kritikan dari sejumlah warga Desa yang berasal dari Desa Awear, Desa Rumngevur dan Desa Awear Rumngevur, sebagai pemilik Pulau Nukaha. 

Kritikan itu datang terkait adanya salah satu poster yang bertuliskan“Kaka eee... Bisa Deposit Anggaran C-19 ke Nukaha Dolo Kah“. yang ditunjukan Mahasiswa Kampus Lelemuku saat melakukan aksi demonstrasi.

Kepada Pelita Maluku.com, Hendrikus Weridity SE, salah satu Aktifis asal Desa Awear, menyampaikan rasa kekecewaannya terhadap tulisan yang terterah di dalam poster tersebut, sebab Menurut Weridity, ini adalah sebuah tindakan yang diduga telah melecehkan  pemilik Pulau Nuhaka, yang dilakukan oleh Mahasiswa Kampus Lelemuku.

Dijelaskan Weridity, Pulau Nukaha sendiri memiliki potensi dan kekayaan laut yang begitu besar dan kekayaan laut yang terkandung didalmnya betul-betul dirasakan dan dimanfaatkan  oleh masyarakat yang berada disekitarnya. Meskipun diakui Weridity, belum ada sedikitpun bantuan pemerintah setempat terhadap Pulau Nukaha 

Untuk Weridity dalam kesempatan ini, meminta kepada Mahasiswa Kampus Lelemuku yang pada saat itu melakukan aksi demo :  

Pertama. Mengklarifikasi sekaligus menjelaskan, alasan mereka sampai mencatut nama Pulau Nukaha dalam aksi demo tersebut.

Kedua. Meminta kepada Mahasiswa Kampus Lelemuku untuk meminta maaf kepada masyarakat Fordata dan masyarakat pemilik Pulau Nukaha.

Ketiga. meminta kepada Pemuda Katolik Komcab Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk bertangungjawab terhadap hal tersebut, karena Kirap Merah Putih di Pulau Nukaha adalah inisiatornya, sebab bagi kami dengan kegiatan itu menjadi pemicu munculnya persoalan demo yang mencatut nama Pulau Nukaha. 

Weridity juga meminta, Pemuda Katolik KKT untuk dapat menyelesaikan persoalan ini dengan pihak-pihak terkait, sehingga tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari yang pada akhirnya akan merugikan kami sebagai masyarakat Fordata. ( Gilang )


Komentar

Belum Ada Komentar