Akses Jalan di Kecamatan Nusalaut Memprihatinkan
Senin, 03 Oktober 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Akses Jalan di Kecamatan Nusalaut Memprihatinkan

Ambon, Pelita Maluku.com - Masyarakat Kecamatan Nusa Laut, Kabupaten Maluku Tengah, saat ini sangat membutuhkan sentuhan dan perhatian serius, baik dari Pemerintah setempat maupun Pemerintah Provinsi Maluku. Mengingat akses jalan yang dimiliki kini sudah sudah sangat memprihatinkan.

Kerusakan jalan yang terjadi pada Kecamatan yang terdiri dari 7 Negeri itu, akibat dari tingginya gelombang laut yang menghantam beberapa bahu jalan hingga terputus, bahkan boskafer dan talud penahan ombakpun hancur, karena tidak dapat membendung derasnya ombak serta dampak lain yang menjadi penyebab kerusakan adalah terjadi longsornya pada tebing gunung yang terjadi sejak bulan Juli lalu. 

"Adapun Kerusakan jalan raya yang terjadi hari ini, bukan hanya Karena tingginya Gelombang laut, yang mengakibatkan putusnya beberapa Bahu Jalan bahkan Boskalfer dan pembatas Ombak di beberapa Ruas jalan di Nusalaut. Namun Longsornya Tebing Gunung yang berawal sejak akhir Bulan juli Lalu. Ungkap Ketua Aliasi Pemuda Nusalaut Peduli Pembangunan Jhon Nahuway, Kepada Pelita Maluku, Senin (03/10/2020). 

img-1664799015.jpg

Menurut Nahuway, Kerusakan jalan ini tentunya menghambat seluruh aktifitas masyarakat termasuk siswa-siswi yang mengenyam pendidikan pada bangku sekolah. Bayangkan saja sebelum terjadi kerusakan jalan biaya transport yang harus dikeluarkan masyarakat pulang dan pergi Ibukota Kecamatan hanya berkisar Rp.25.000. Namun semenjak terjadi kerusakan jalan biaya transport melambung hingga mencapai Rp.120.000.

Melonjaknya biaya transportasi ini tentunya kata Nahuway, menimbulkan banyak keluhan dari masyarakat setempat, sehingga perlu adanya penanganan serius dari pemerintah, untuk mengatasi persoalan yang terjadi 

img-1664799373.jpg

"selain pincangnya jalur transportasi, biaya angkutan umum baik itu ojek melonjak naik. Yang mana sebagai contoh ketika biasanya dari Desa Sila menuju Desa Ameth biaya pulang dan pergi sebesar 25.000, kini menjadi melonjak hingga 120.000. Apalagi, pusat pendidikan untuk Tingkat SMA semua berada di Kota Kecamatan Tersebut. Jika demikan berapa besar biaya yang harus di keluarkan masyarakat setiap hari untuk transpor anak ke Sekolah." Ungkap Nahuway. 

Untuk itu pada kesempatan ini Nahuway berharap, ada langkah cepat yang diambil pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, guna menjawab kondisi yang terjadi di Kecamatan Nusalaut, sehingga persoalan masyarakat dapat diatasi secepat mungkin.

img-1664799339.jpg

Nahuway juga menyoroti beberapa program pembangunan yang terjadi di Kecamatan Nusalaut yang dinilai mubazir, karena tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, misalnya gedung Rumah sakit, Gedung Sekolah dan beberapa fasilitas pemerintah yang tidak difungsikan sebagaimana mestinya.

"Jangan seenaknya Pemerintah Daerah membangun, namun tidak punya asas manfaat karena hanya mengejar Vie dari proyek-proyek tersebut " Tandas Nahuway (PM.007)

Komentar

Belum Ada Komentar