Kemendikbud Gelar Internalisasi Nilai Kebangsaan di Maluku
Sabtu, 21 September 2019
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Kemendikbud Gelar Internalisasi Nilai Kebangsaan di Maluku

Ambon, Pelita Maluku.com - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional (Kemendikbud) RI, memberikan perhatian terhadap pendidikan di Maluku dalam berbagai bentuk. 

Tahun ini Provinsi Maluku bersama Bangka Belitung mendapat perhatian dengan dilaksanakannya kegiatan Internalisasi Nilai Kebangsaan, sejak Senin (1//9) sampai dengan Kamis (19/9), dengan menghadirkan 100 guru sejarah dari 34 Provinsi di Indonesia dan mereka datang di Maluku khususnya Kota Ambon.

Kepada pers di Aula SMA Negeri 7 Ambon, Kamis (19/9), Kasubdit Pembinaan Tenaga Kesejarahan Ditjen Sejarah Kemendikbud RI Andi Syamsu Rijal, menuturkan tahun ini jatahnya ada dua Provinsi dan salah satunya Maluku, dimana para guru sejarah dari 34 Provinsi di Indonesia dihadirkan ke Provinsi Maluku, yang intinya pemerintah membekali para guru sejarah itu dengan ilmu dan mereka diberikan penguatan untuk berinovasi, karena sekarang ini zaman sudah berubah. 

Lanjutnya, para guru sejarah diberikan pembekalan dengan materi yang sangat baik, untuk bisa melakukan proses pembelajaran kepada siswa di kelas, dan langsung praktek dilapangan. 

Untuk Provinsi Maluku difokuskan pada Kota Ambon yakni sekolah SMA Negeri 3 Ambon, SMA Negeri 7 Ambon dan SMK Negeri 5 Ambon. 

img-1569004196.jpg

Proses simulasi yang dilakukan kepada siswa dikelas, guru sejarah mesti berinovatif hingga siswa tidak bosan, dan itulah yang kini diterapkan Kemendikbud. 

Selain itu juga proses pembelajaran kepada para siswa harus dimasukan pendidikan karakter. Hal itu terlihat pada SMA Negeri 7 Ambon, para guru sejarah dengan penuh antusias menerangkan pelajaran sejarah yang dirangkai dengan berbagai inovasi, hingga siswa terlihat sangat antusias. Dan yang terlihat sejarah lokal yang ada di Maluku sudah dikembangkan dengan sangat baik,  dimana sejarah mesti terus dikembangkan sebab sejarah tidak akan pernah padam. 

Terkait hal itu, Kepala SMA Negeri 7 Ambon Laurens Makatipu, mengatakan sangat bersyukur sekolah yang dipimpinnya mendapat jatah untuk proses pembelajaran sejarah dari Kemendikbud. 

img-1569004217.jpg

Dimana pertemuan guru sejarah se- Indonesia ini adalah suatu hal yang sangat baik, hingga para guru bisa saling bertukar pengalaman terutama menyangkut sejarah dan harusnya guru mengajar berinovasi.

Untuk SMA 7 sudah dari tahun lalu, kita telah menetapkan pembelajaran sesuai dengan kecanggihan Infromasi dan Teknologi (IT) saat ini, karena ada 32 guru yang disalurkan ke SMA 7, semuanya turut ambil bagian dalam proses belajar mengajar dikelas.

 "Kami sangat berharap, agar semua ilmu yang sudah diberikan kepada siswa disekolah ini bisa mendapat perhatian serius dari para guru yang ada di SMA 7."harapnya. (PM.13)


Komentar

Belum Ada Komentar