Maspaitella Dorong Digitalisasi Aset Gereja di Daerah Terpencil
Kamis, 23 Oktober 2025
PELITA MALUKU
Bagikan

Maspaitella Dorong Digitalisasi Aset Gereja di Daerah Terpencil

Ketua Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), Pdt Elifas Tomix Maspaitella menegaskan tentang pentingnya penguatan pendidikan, dan digitalisasi aset gereja sebagai bagian dari strategi pelayanan GPM lima tahun ke depan. 

Hal itu disampaikan Maspaitella, dalam Rapat Pleno Komisi Program yang dipimpin Ketua Komisi Program, Pdt Rinto Muskita, di Gereja Maranatha Ambon, Kamis (23/10/2025).

Dia juga menyoroti tentang pentingnya kolaborasi antara GPM dan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) untuk memastikan tenaga pendidik dapat didefinitifkan sebagai guru yayasan. 

Untuk itu, Maspaitella meminta perhatian khusus terhadap klasis-klasis dengan keterbatasan sumber daya, seperti Klasis Taliabu yang masih menghadapi rendahnya tingkat pendidikan.

“Kita melakukan terapi yang belum terlalu memadai terhadap klasis Taliabu. Karena realitas rendahnya tingkat pendidikan di sana, gereja perlu hadir untuk memberi intervensi,” ujar dia.

Menurutnya, keterbatasan pendidikan tidak hanya berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia, tetapi juga berdampak luas pada aspek ekonomi dan sosial masyarakat. 

Maspaitella mengapresiasi para pendidik di Klasis Taliabu yang telah berinovasi melalui program literasi jemaat, seperti mengajar warga gereja membaca dan menulis.

“Program-program seperti ini perlu mendapat dukungan agar kapasitas klasis dapat meningkat. Kita harus berjalan bersama, bertumbuh bersama, dan berkembang bersama,” lanjutnya.

Selain fokus pada bidang pendidikan, Maspaitella juga menekankan pentingnya penataan regulasi gerejawi melalui penyusunan Peraturan Pelaksanaan Ketetapan dan Peraturan Pelaksanaan Ketentuan, agar memiliki kekuatan hukum yang jelas dan setara dengan hukum positif.

Ia menjelaskan, skema anggaran GPM saat ini telah disesuaikan dengan kenaikan harga dan biaya operasional, serta dilakukan rasionalisasi agar penggunaan dana lebih efisien.

“Program yang berkaitan dengan aset kini tidak lagi dibebankan ke APB murni, tetapi dibiayai dari dana aset,” jelasnya.

GPM juga tengah melaksanakan digitalisasi aset dan arsip gereja. Langkah ini dilakukan, agar seluruh aset dapat terdokumentasi dan diakses dengan baik, terutama arsip yang memiliki nilai historis dan hukum tinggi.

“Kita sudah melakukan digitalisasi aset dan arsip. Semua arsip bernilai historis maupun hukum tinggi akan langsung diarsipkan secara digital, agar terawat dan tersimpan dengan baik,” ungkapnya.

Untuk mendukung program tersebut, GPM menyiapkan pembiayaan khusus dan merekrut staf yang sedang menempuh studi arsipologi, bahkan tengah diupayakan memperoleh beasiswa LPDP.

“Kita doakan bersama agar staf tersebut bisa mendapat beasiswa LPDP sehingga proses studi dan pengembangan arsip gereja bisa berlanjut,” tandas dia.

Maspaitella juga mengapresiasi seluruh peserta, yang telah memberikan masukan dan dukungan terhadap perbaikan program pelayanan GPM di masa mendatang.(PM.007)

Komentar

Belum Ada Komentar