Nada Tradisi Bergema dari Sirimau: Festival Jukulele 2025 Resmi Dimulai, Hatu Hena Voice Raih Juara Pertama
Kamis, 24 Juli 2025
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Nada Tradisi Bergema dari Sirimau: Festival Jukulele 2025 Resmi Dimulai, Hatu Hena Voice Raih Juara Pertama

Ambon, Pelita Maluku – Suara senar bergema dari Gedung Taman Budaya Karang Panjang, Kamis (24/7), menandai dibukanya Festival Jukulele tingkat Kecamatan Sirimau tahun 2025. Suasana riang dipenuhi semangat anak-anak yang membawa musik tradisional Maluku ke panggung utama.

Festival ini dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ambon melalui Asisten I, Dra. Selly S.P. Kalahatu, M.Si. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang lomba, tapi wujud nyata pelestarian budaya di tengah arus zaman.

“Ini bukan hanya kompetisi. Ini ruang bagi anak-anak untuk mengenal, merasakan, dan mencintai musik daerah – sebagai bagian dari identitas mereka,” ujar Kalahatu dengan semangat.

Festival ini merupakan bagian dari Amboina Jukulele Festival yang digelar untuk kedua kalinya, sekaligus menjadi ajang seleksi bagi anak-anak Sirimau menuju panggung tingkat kota.

Sebagai Kota Musik Dunia yang diakui UNESCO sejak 2019, Ambon kembali membuktikan bahwa musik adalah napas masyarakatnya. Baru-baru ini, kota ini bahkan mendapat predikat “Excellent” dalam evaluasi global – sebuah pencapaian yang diraih bukan oleh pemerintah semata, tetapi oleh seluruh warga kota.

“Semua ini adalah hasil kerja bersama – dari komunitas, sekolah, hingga organisasi seperti PKK. Musik bukan hanya hiburan, tapi bagian dari ekonomi kreatif yang kami dorong sebagai prioritas,” tambah Kalahatu.

Camat Sirimau, Aulia Waliulu, juga menyampaikan bahwa jukulele—yang akrab disebut jub—adalah instrumen musik khas Maluku yang melekat dalam denyut hidup masyarakat.

“Kita ingin anak-anak bukan cuma bisa main musik, tapi juga bangga menyebut ini budaya mereka. Budaya Maluku harus ditanam sejak dini,” ujarnya.

Waliulu mengingatkan bahwa Kecamatan Sirimau pernah menyandang predikat juara umum pada edisi perdana tahun 2023. Tahun ini, harapan untuk mempertahankan gelar kembali menyala lewat aksi para talenta muda.

Festival diikuti oleh 13 tim dari siswa-siswi SD dan SMP se-Kecamatan Sirimau. Mereka datang dari berbagai kelurahan dan negeri, membawa semangat yang sama: memainkan jub dan menyatukan nada-nada tradisi dengan kebanggaan lokal. Penilaian dilakukan oleh dewan juri profesional yang diketuai Direktur Ambon Music Office, Rony Loppies.

Tiga tim terbaik akhirnya dinobatkan sebagai pemenang:

🥇 Juara 1 – Hatu Hena Voice

🏆 Hadiah: Rp 3.000.000

🥈 Juara 2 – Bethesda Choice

🏆 Hadiah: Rp 2.500.000

🥉 Juara 3 – Ukulele Juksa

🏆 Hadiah: Rp 2.000.000

Pesan hangat pun disampaikan kembali oleh Asisten I Kalahatu di akhir acara:

> “Menang itu penting, tapi lebih penting lagi adalah bagaimana anak-anak belajar, berkembang, dan menjadikan budaya ini bagian dari diri mereka. Jangan berhenti di sini, teruslah bernyanyi dan berkarya.”

Acara penuh warna ini turut dihadiri oleh Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena, para lurah, raja, kepala desa, tokoh agama, serta para orang tua yang datang dengan antusias memberikan dukungan kepada anak-anak mereka.

Dari Sirimau, irama jub kembali mengudara. Dari tangan-tangan kecil, semangat budaya besar itu terus hidup. (PM.007)


Komentar

Belum Ada Komentar