Pemda Malra kembali Lanjutkan Penyemprotan Disinfektan
Selasa, 24 Maret 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Pemda Malra kembali Lanjutkan Penyemprotan Disinfektan

Malra - Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara melalui Satuan Gugus Tugas (Satagas) penanganan percepatan Corona Virus (Covid-19) di Kabupaten Malra, kembali melanjutkan penyemprotan disinfektan pada sejumlah fasilitas milik pemerintah maupun fasilitas publik di wilayah tersebut.

Mochtar Ingratubun Ketua Gugus Tugas dalam keterangan persnya menyampaikan, penyemprotan Disenfektan dalam upaya mencegah Covid 19 kali ini dilakukan pada sarana peribadatan baik Gereja maupun Masjid. 

"Setelah kita awali penyemprotan Disinfektan kemarin di area kantor bupati dan rumah dinas bupati malamnya, hari ini kita lanjutkan penyemprotan disinfektan pada perkantoran Pemkab Malra, pasar Langgur, pelabuhan rakyat Watdek." terang 

Penyemprotan Disinfektan ini sendiri selain satgas milik Pemkab Malra, juga dilibatkan personil TNI maupun Polri yang dibagi dalam tiga kelompok, dimana masing-masing kelompok terdiri dari 10 personil.”  jelas Mochtar.

img-1585047772.jpg

Dikesempatan yang sama, gugus tugas covid 19 Malra mengklarifikasi, informasi yang meresahkan masyarakat, terkait akan ditutupnya pasar Langgur selama tiga hari sebagai dampak mengantisipasi Covid 19.

Menurut Mochtar, informasi penutupan pasar itu sama sekali tidak benar, dan aktifitasnya tetap berjalan sebagaimana hari-hari normal.

Oleh karena itu, dirinya menghimbau, agar masyarakat tidak mudah percaya akan informasi-informasi yang beredar di wilayah tersebut, tetapi percayalah pada informasi yang disampaikan oleh Pemkab melalui tim gugus tugas covid - 19 Malra.

Sementara itu, Sekertaris tim Gugus Tugas dr Katrinje Notanubun dalam keterangan pers tersebut menambahkan, dalam mengantisipasi penyebaran Virus Corona, telah dibentuk 11 posko serta tambahan satu posko lagi yang berada di Kantor Bupati Malra sebagai media center info Covid-19.

"Posko-posko ini sendiri dapat dimanfaatkan masyarakat melaporkan dan memeriksa kesehatan jika ada gejala-gejala covid 19 pada masyarakat", ujarnya.

Selain 12 posko tersebut, Pemkab memiliki 18 Puskesmas dan dua rumah sakit yang siap untuk penanganan dan pecegahan covid 19 di daerah ini.

Diakui, 12 posko yang ada, hanya 3 posko yang tersedia alat pengukur suhu (thermos scanner) hal ini karena  keterbatasan, petugas medis.

Ia juga mengakui kalau ada kecolongan di Bandara Karel Sadsuitubun kemarin, yang membuat penumpang yang tiba dengan pesawat tidak sempat diperiksa kesehatannya (suhu tubuh).

"Kemarin kami kecolongan dan kami mohon maaf atas itu, karena petugas terlambat datang karena jadwal masuk pesawat masuk lebih cepat dari biasanya, dan kami sudah tindak lanjuti agad koordinasi dapat terbangun dengan baik dengan pihak bandara", tuturnya.

Meskipun demikian, kita hari itu juga telah menjemput satu warga untuk diperiksa kesehatannya, dan telah menetapkan status warga tersebut setelah ada bukti-bukti pemeriksaannya.” tutup dr. Katrinje (PM.06)


Komentar

Belum Ada Komentar