Sikapi Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak dan Perempuan, Menteri Sosial Rismaharini Lakukan Kunjungan Kerja  ke Kabupaten Maluku Tengah
Jum'at, 05 Mei 2023
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Sikapi Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak dan Perempuan, Menteri Sosial Rismaharini Lakukan Kunjungan Kerja ke Kabupaten Maluku Tengah

Masohi, Pelita Maluku.com – Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Maluku Tengah. Kedatangan orang nomor satu di jajaran kementerian social ini, disambut hangat oleh Penjabat Bupati Kabupaten Maluku Tengah Muhamat Marasabessy bersama Penjabat Ketua TP. PKK dan seluruh jajaran Forkopinda Kabupaten setempat di pelabuhan Ina Marina pada Jumat (04/04/2023)

Salah satu agenda kunjungan kerja itu, yakni merespon positif adanya tindakan kekerasan seksual maupun fisik terhadap anak dan perempuan yang kerap kali terjadi di Kabupaten tertua di maluku ini.

Dalam semangat Ayo Kerja, Menteri social bersama rombongan langsung rumah salah satu warga Korban Kekerasan seksual pada Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) Kabupaten MalukuTengah.

Kunjungan langsung itu, guna memberikan dukungan secara Moril serta Penguatan terhadap anak dan orang tua yang mengalami tindakan kekerasan seksual.

img-1683301243.jpg

Selain itu, menteri social pula melakukan rapat dadakan, untuk membahas hal-hal yang prinsipil serta membuat program dadakan yang bertujuan untuk memanimalisir tindakan kekerasan sesual serupa di kemudian hari.

Program yang di bahas itu, bermuara pada sistem pemberdayaan masyarakat dalam bidang pendidikan, Jasmani, Olahraga dan Keamanan yang sudah barang tentu melibatkan semua elemen  masyarakat dan isntansi terkait.

img-1683301270.jpg

Pada lokasi yang berbeda Penjabat Bupati Kabupaten Maluku Tengah Muhamat Marasabessy, memberikan apresiasi yang tinggi kepada menteri social yang mau berkunjung di Kabupaten Maluku Tengah, guna merespon secara langsung persoalan-persoalan social di bumi berjuluk pamahanunusa

Marasabessy berharap, lewat kunjungan serta program dadakan yang dibuat kiranya dapat mendorong kreatifitas masyarakat terlebih dalam menjaga nilai-nilai asusila sehingga tidak ada lagi kasus-kasus serupa di Kabupaten Maluku Tengah. (JN) 

Komentar

Belum Ada Komentar