Toko Selatan Saumlaki Sengaja Ciptakan Kericuhan Untuk Hindari Kesalahan
Minggu, 06 Februari 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Toko Selatan Saumlaki Sengaja Ciptakan Kericuhan Untuk Hindari Kesalahan

Saumlaki, Pelita Maluku.com - Pasca mencuatnya produk minuman jenis aqua yang tak layak dikonsumsi masyarakat, karena telah tercampur dengan air laut, akibat dari tenggelamnya KM Tanimbar Bahari pada 5 Januari lalu. Akhirnya Loka Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) Stevanus Sesa, beserta jajarannya turun langsung kelapangan untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Toko milik Edy Santiago alias IP. Namun sayangnya sidak, yang digelar pada Sabtu (5/2) harus berakhir ricuh. 

Ricuhnya sidak, lantaran pemilik toko beserta karyawan tidak terima petugas mendatangi mereka, sehingga adu mulutpun terjadi antara kedua belah pihak,  yang sama-sama pertahankan argumen.

Menantu Toko Selatan Sandra, tetap bersisikukuh kalau bahwa produk minuman aqua dan produk makanan yang di pungutan dari laut masih aman untuk dijual, serta dikomsumsi oleh masyarakat Tanimbar yang notabenenya adalah konsumen. 

Bahkan Sandra tanpa rasa penyesalan mengklaim kalau minuman-minuman yang telah bermalam berhari-hari di air laut itu masih sangat layak dijual, sebab pihaknya telah melakukan uji tes sepihak dengan alat TDS meter miliknya tanpa berkoordinasi dengan pihak Loka BPOM setempat yang diberikan tanggungjawab oleh Negara dan UU untuk menjalankan tugas pemerintahan di bidang pengawasan obat dan makanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Liciknya lagi, Sandra berdalil kalau pihaknya telah berkonsultasi dengan pihak perlindungan konsumen yang menyatakan kalau produk makanan dan minuman yang telah bermalam dan berhasil dipungut dari air laut tersebut aman untuk dikomsumsi dan dijual lagi. Ketika hal ini dikejar oleh Kepala Loka BPOM KKT, karena merasa tidak pernah berkoordinasi dengan pihaknya. Barulah diketahui, kalau koordinasi yang dilakukan Sandra dibawah tangan. 

Artinya hanya bertanya pada temannya saja yang kebetulan juga bertugas pada bidang perlindungan konsumen di luar Maluku.

Akibat perselisihan tersebut situasi makin memanas, bahkan karyawan Toko Selatan diperintah seperti wartawan dadakan untuk mengambil gambar dan video terhadap petugas BPOM yang kalah itu turun resmi dengan mengandeng awak media di Bumi Duan Lolat. 

Tak cukup sampai disitu, salah satu oknum yang tidak diketahui namanya, dengan arogan mengusir Kepala BPOM bersama stafnya keluar dari dalam toko, dan dihujani dengan kata-kata makian. 

Menurut oknum tersebut, aqua yang diminum belum mengakibatkan orang Tanimbar meninggal dan itupun disambut dengan teriakan karyawan toko yang lantang menantang tim BPOM.

Parahnya, situasi tersebut sengaja dibiarkan terjadi IP bersama istri dan menantunya Padahal baik Ip, istrinya dan menantunya yang berhadapan langsung dengan petugas BPOM yang turun dengan pakaian dinas lengkap. 

Tak cukup sampai disitu, si Sandra malah meminta bertatap empat mata dengan kepala BPOM. Namun keinginan itu ditolak oleh kepala BPOM. 

Yang menyedihkan, si Sandra bukanya memahami penolakan tersebut, justru arogan melontarkan kata, bahwa turunnya petugas BPOM pasca mencuatnya aqua 'terkontaminasi' air laut lantaran ada dendam lama. Entah apa yang dimaksudkan si Sandra dengan melontarkan dalil tentang "Dendam Lama". Siapa sebenarnya yang dimaksudkan si Sandra dengan dendam lama itu. 

Sementara itu, Kepala Loka BPOM KKT Stevanus Sesa, meminta pihak toko untuk mengumpulkan semua produk makanan dan minuman yang dipungut dari laut untuk nantinya dimusnahkan. Sebab masih terlihat secara jelas, bir-bir hitam tanpa label masih tersusun rapi di toko tersebut. Begitu juga dengan biskuit-biskuit, serta beberapa produk lainnya. 

"Di gudang masih ada? Nanti semua dikumpulkan dan kita musnahkan. Lain kali jangan bawah nama BPOM seola-ola telah berkoordinasi. Padahal koordinasi yang dilakukan setelah masalah ini muncul dilakukan setelah masalah ini muncul di media. Nanti hari senin kita selesaikan dikantor saja," tandasnya.(Gilang)

Komentar

Belum Ada Komentar