Ritiauw : Musik Tradisional Maluku Harus Dilestarikan
Rabu, 16 Maret 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Ritiauw : Musik Tradisional Maluku Harus Dilestarikan

Ambon, Pelita Maluku.com - Korem 151/Binaiya yang di komandai oleh Brigjen TNI. Arnold A.P.Ritiauw menggandeng Komunitas Musik Balaga yang dipimpin Brengky Ekberd Picanussa, menggelar pentas musik tradisional, yang berlangsung di Halaman Makorem 151/Binaiya, Selasa (15/03/2022) kemarin.

Pentas musik tradisional yang digelar itu melantunkan berbagai lagu - lagu Ambon tempo dolo yang sudah jarang di dengar maupun terngiang dalam ingatan kita.

img-1647398976.jpg

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di jajaran Makorem 151/Binaiya mengungkapkan, orang Maluku secara umum dan Kota Ambon pada khususnya, sejak dulu telah di kenal sebagai gudangnya pemusik serta penyanyi. Dan itu akui Ritiauw telah dibuktikan dengan adanya pengakuan Ambon sebagai City of Music.

Ini bertanda bahwa, siapapun yang mendiami Kota Ambon harus mengembangkan musik tradisional. Dan untuk mengembangkan alat musik jelas Ritiauw, tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu besar untuk mendapatkan peralatan musik yang mahal, cukup dengan potensi serta kearifan lokal yang ada di daerah ini kita dapat menciptakan alat musik yang tidak kalah bagus dengan alat musik lainnya.

"para leluhur zaman dulu gunakan bambu dan gaba-gaba jadi musik dan mesti dilestarikan. untuk itu kearifan lokal ini yang mesti menjadi kebangaan katong orang Ambon. Saya tantang Bung Picanussa buat gitar dari bambu dan di malam ini terwujud suatu hal yang luar biasa," ujarnya

Olehnya itu pada kesempatan ini Ritiauw mengajak masyarakat memperkenalkan alat musik tradisional. Karena lewat musik kita dapat memperkenalkan Kota Ambon dan Maluku secara keseluruhan.

Dikesempatan yang sama Egi Picanussa dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi Danrem 151/Binaiya yang memiliki kepedulian yang tinggi untuk mengembangkan alat musik tradisional baik di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya.

Menurutnya, alat musik tradisional mestinya terus dikembangkan dan dilestarikan karena ini aset yang harus diwariskan bagi generasi muda, agar musik bambu dan gaba-gaba terus berkreasi.

Menurutnya, menekuni alat musik dari bambu dan gaba-gaba sejak Covid-19 Sampai saat membutuhkan proses dan tahapan serta pengorbanan. Meskipun begitu telah terdapat puluhan alat musik yang telah dihasilkan.

Dia berharap, alat musik tersebut dapat menjadi aset bagi Ambon dan Maluku bahkan menjadi situs budaya untuk perkembangan pariwisata. (Onsal) 






 

Komentar

Belum Ada Komentar