Desa Salagor SBT Tampil di Panggung Nasional, Gubernur Maluku Dukung Jadi Ikon Industri Sagu Indonesia

SBT, Pelita Maluku.com – Sebuah momentum bersejarah tercatat di Desa Salagor Kota, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), saat desa ini dipilih sebagai salah satu dari 16 koperasi percontohan nasional dalam Peluncuran Nasional 80.000 Koperasi Merah Putih, yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara daring, Senin (21/7/2025).

Dalam kegiatan yang disaksikan langsung secara daring oleh Presiden dari Jakarta, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menghadiri acara dari Salagor, didampingi Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri, Wakil Bupati Miftah Wattimena, serta Ketua TP-PKK Provinsi Maluku Maya Baby Rampen. Rombongan disambut dengan meriah oleh masyarakat dan siswa-siswi setempat dalam prosesi adat penyematan saraun.

Koperasi Merah Putih Desa Salagor menjadi sorotan karena berhasil membangun sejumlah unit usaha produktif seperti pengolahan sagu, klinik dan apotek, toko sembako, simpan pinjam, layanan BRI Link, agen minyak tanah, serta berbagai gerai usaha lainnya. Dalam kesempatan tersebut, perwakilan koperasi juga berdialog langsung dengan Presiden.

Gubernur Lewerissa dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga dan syukur atas pencapaian Salagor sebagai wakil Maluku di tingkat nasional.

“Ini bukan hanya kebanggaan untuk SBT, tapi untuk seluruh masyarakat Maluku. Dari 1.235 koperasi Merah Putih di Maluku, Desa Salagor dipilih jadi wajah percontohan nasional,” ujar Lewerissa.

Ia juga menyampaikan dukungan penuh terhadap gagasan Bupati SBT untuk menjadikan daerah ini sebagai pusat industri sagu nasional. Menurutnya, dengan potensi 35.000 hektar lahan sagu di SBT, kawasan ini sangat strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

“Sagu adalah anugerah Tuhan untuk kita orang Maluku. Ia tahan hama dan perubahan iklim. Ini selaras dengan visi Presiden Prabowo dalam mewujudkan ekonomi hijau dan ketahanan pangan. Saya berkomitmen menjadikan SBT sebagai ikon industri sagu Indonesia,” tegas Gubernur.

Gubernur juga menargetkan bahwa industri sagu di SBT mulai berproduksi pada 2029, bahkan bisa lebih cepat jika pembangunan infrastruktur berjalan optimal. Ia juga mendorong masyarakat untuk mendukung hilirisasi produk sagu agar menjadi identitas pangan lokal Maluku.

Selain fokus pada ekonomi kerakyatan, Gubernur juga membawa kabar baik dari pemerintah pusat berupa program strategis untuk SBT. Di antaranya adalah pembangunan Sentra Pelayanan Pangan dan Gizi (SPPG) untuk memberikan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, balita, dan ibu hamil, pemeriksaan kesehatan gratis, serta rencana pembangunan rumah sakit berstandar nasional di beberapa titik di Maluku, termasuk SBT.

“Katong harus bersabar dan optimis. Program ini bertahap, tapi pasti. Semua demi kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati SBT Fachri Husni Alkatiri mengungkapkan kebanggaannya atas perhatian Presiden dan kehadiran Gubernur di Desa Salagor.

“Desa Salagor hari ini menjadi bagian dari sejarah nasional koperasi. Kami satu-satunya dari Maluku yang bisa berdialog langsung dengan Presiden. Ini kehormatan luar biasa,” ujar Bupati.

Sebagai bagian dari acara, dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara Pemerintah Desa Salagor dengan Koperasi Merah Putih, serta kerja sama antara Puskesmas dan Koperasi. Penandatanganan ini disaksikan langsung oleh Kadis Kesehatan dan Kadis Koperasi Kabupaten SBT, menandai dimulainya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ekonomi desa berbasis koperasi.

Dengan kehadiran Koperasi Merah Putih di Salagor, SBT kini menegaskan posisinya sebagai pionir dalam gerakan ekonomi kerakyatan di Maluku — membangun dari desa, menuju Indonesia Emas 2045.