
GUBERNUR DAN WAGUB HADIRI ACARA SYUKURAN IKATAN KELUARGA BESAR NUSAHULAWANNO
Ambon, Pelita Maluku.com - Ikatan Keluarga Besar Nusahulawanno Provinsi Maluku menggelar acara syukuran yang dihadiri oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, pada Sabtu (12/4/2025), bertempat di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Provinsi Maluku.
Gubernur dalam sambutannya mengungkapkan bahwa suatu sukacita yang besar baginya dan Wagub bisa hadir, di mana hari ini adalah hari ke-52 dilantik oleh Presiden di Istana Negara, dan berdiri memberikan sambutan bukan hanya sebagai Gubernur tetapi juga sebagai putra Nusahulawanno.
“Mengenang perjuangan ketika maju sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur adalah suatu keputusan yang tidak mudah, menghitung kekuatan dan kelemahan, dimana banyak orang yang skeptis bahwa tidak akan memenangkan pertarungan politik, karena dihadapi oleh tokoh-tokoh Politik yang terkenal, tetapi karena dukungan doa dari bapak ibu semua yang mengantarkan kita menerima mandat ini,” ungkap Lewerissa.
Kami berdua, ujar Gubernur menghadapi situasi yang tidak mudah, karena setelah dilantik dihadapkan dengan kebijakan efiensi anggaran, yang tidak mudah bagi kami karena begitu banyak masalah persoalan terkait program yang harus kita lakukan di mana sudah dirancang sejak lama.
“Tapi dengan adanya kebijakan pusat ini, baru disadari bahwa keputusan Presiden bukanlah keputusan politik yang tidak mendasar, kita lihat perkembangan politik global maupun nasional, yang mana dunia saat ini tidak baik-baik saja, secara global ekonomi mengalami kontraksi yang luar biasa, nasional pun demikian, nilai tukar rupiah mengalami fluktuasi yang sangat tinggi dan kondisi ekonomi kita yang sangat tidak mudah, kebijakan efisiensi mengajarkan kita semua di Pemerintahan untuk membelanjakan uang negara secara arif dan bijaksana,” jelasnya.
Seperti yang diketahui, baru 52 hari begitu banyak dinamika yang terjadi di beberapa tempat, Gubernur mengatakan, ada potensi perselisihan yang terjadi, tetapi ia dan Wagub memutuskan bahwa akan selalu hadir di lokasi perselisihan sebagai wujud kehadiran negara di tengah-tengah masyarakat.
“Sebagai orang tua bagi Maluku tidak mungkin kita membiarkan anak-anak kita bertikai, berkelahi, bentrok dan masa bodoh, biarkan itu berlalu agar selesai secara alamiah, dan kita mengambil keputusan untuk kita hadir dan bicara dari hati ke hati bagi mereka, prinsip yang mendasar bagi kita adalah kita hidup di Negara Hukum Indonesia, upaya persuasif yang kita ambil adalah untuk mendamaikan, membangun rekonsiliasi, bukan berarti bahwa orang-orang yang melakukan kejahatan bisa berjalan bebas, karena hukum harus ditegakkan,” tegasnya.
Ia bersyukur sebagai Ketua Forkopimda Maluku, dirinya berkoordinasi dengan pimpinan yang lain yang memiliki perspektif yang sama, jika ada potensi perselisihan di Maluku, pihaknya harus berusaha menanggulangi lebih cepat dan lebih dini, sebab kita pernah hidup dalam masa kelam di Maluku, karena kerusuhan yang pernah terjadi, cukup menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua.
“Untuk generasi yang lahir setelah kerusuhan, kepada generasi inilah tanggung jawab kita untuk menuturkan bahwa tidak ada manfaat dan keuntungan dari konflik maupun perselisihan yang ada hanya penderitaan saja, apalagi di tengah situasi ekonomi yng memburuk ini,” terang Gubernur.
Oleh karena itu Gubernur memohon kepada seluruh rakyat Maluku bahwa Indonesia adalah negara hukum, jika ada masalah bawalah ke ranah hukum, dan jangan biarkan masalah pribadi digeser menjadi masalah komunal, kampung, maupun negeri bahkan yang paling parah diprovokasi untuk menjadi konflik antar komunitas.
“Ini Maluku, kita Maluku, katong hidup orang basudara, potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng di bagi dua,” ujar Gubernur.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Maluku H. Abdullah Vanath, Ketua TP PKK Provinsi Maluku Maya Baby Lewerissa, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku Johan Lewerissa, Anggota DPD RI Novita Anakotta, Wakil Gubernur Maluku Periode 2014-2019 Zeth Sahuburua, Rektor Universitas Pattimura, Direktur Politeknik Negeri Ambon, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Cendikiawan asal Nusahulawanno, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, serta anak cucu Nusahulawanno. (PM.007)
Belum Ada Komentar