Gubernur Maluku: Pendidikan Tinggi Harus Jadi Motor Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045
Jum'at, 22 Agustus 2025
PELITA MALUKU
Bagikan

Gubernur Maluku: Pendidikan Tinggi Harus Jadi Motor Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045

Ambon, Pelita Maluku – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus menjadi motor utama transformasi pembangunan Maluku menuju Indonesia Emas 2045. Penegasan itu disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Pimpinan Badan Penyelenggara dan Pimpinan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Tahun 2025 yang digelar LLDIKTI Wilayah XII di Kantor Kopertis XII Ambon, Jumat (22/8/2025).

Rakor tersebut dihadiri Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd., bersama para rektor, pimpinan yayasan, dan pemangku kepentingan pendidikan tinggi dari Maluku dan Maluku Utara.

Dalam arahannya, Lewerissa menekankan bahwa perguruan tinggi harus menjadi pusat transformasi, mahasiswa sebagai penggerak perubahan, serta riset sebagai landasan kebijakan pembangunan daerah.

“Pendidikan tinggi yang berdampak bukan hanya melahirkan lulusan cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kebangsaan, peduli sosial, dan memiliki daya saing global,” ujarnya.

Gubernur menilai kampus tidak boleh terjebak hanya pada rutinitas akademik, melainkan harus mampu menjawab persoalan mendasar Maluku, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran. Selain itu, perguruan tinggi juga dituntut mengoptimalkan potensi unggulan daerah di bidang perikanan, pertanian, perkebunan, pariwisata, energi, dan sumber daya mineral.

Untuk memperkuat peran tersebut, Pemprov Maluku menyiapkan sejumlah strategi, antara lain mendorong kolaborasi kampus dengan pemerintah daerah dan dunia usaha, menjadikan riset perguruan tinggi sebagai rujukan kebijakan pembangunan, memperkuat Maluku Center of Excellence, serta mendukung mahasiswa melalui KKN tematik dan program wirausaha sosial.

“Kita sedang menuju Indonesia Emas 2045. Maluku tidak boleh menjadi penonton, tetapi harus tampil sebagai pelaku sejarah, dan itu dimulai dari kampus-kampus kita,” tandas Lewerissa.

Ia berharap Rakor ini menjadi momentum memperkuat sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha dalam membangun ekosistem pendidikan tinggi yang progresif dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat Maluku.


Komentar

Belum Ada Komentar