Pemimpin Harus Beri Kemaslahatan Bagi Orang Banyak, Bukan Untuk Kepentingan Pribadinya
Rabu, 01 Januari 2020
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Pemimpin Harus Beri Kemaslahatan Bagi Orang Banyak, Bukan Untuk Kepentingan Pribadinya

Ambon, Pelita Maluku.com - Memimpin adalah sebuah kemampuan untuk mengindahkan rasa acuh, mengabaikan rasa lelah, meniadakan rasa kecewa, menggandakan rasa optimis, menyelesaikan masalah yang terjadi serta menjalankan tugas dengan sepenuh hati. Karena pada hakikatnya, segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini, akan dipertanggungjawabkan, entah itu perbuatan baik maupun buruk, besar atau kecil, tentunya akan ditimbang dan menjadi penentu bagaimana seorang insan di hadapan TUHAN.

Hal ini diungkapkan Koordinator Wilayah Pemuda Katolik Maluku dan Maluku Utara Gilang Kelyombar, senada dengan amanah yang sedang kita emban, baik itu sebatas Angota Organisasi, Pengurus Unit atau Rukun, serta Himpunan Kemahasiswaan Jurusan dan lain-lain. Akan tetapi sekecil apapun itu, amanah dapat memberikan dampak positif maupun negatif bagi pihak-pihak yang dipimpin.

Menurutnya Kelyombar, ada dua hal utama yang harus selalu terpatri dalam pikiran seorang pemimpin baik itu sebagai pemimpin di sebuah lembaga negara, atau sebagai pimpinan di satu SKPD, maupun menjadi pimpinan Partai Politik atau sebagai pimpinan di sebuah  ORMAS. Maupun LSM dan sebagainya.

Pertama, segala sesuatu yang ia rencanakan, harus memberikan kemaslahatan bagi orang yang ia pimpin. artinya apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya dijalankan dengan baik, sehingga mampu memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi orang banyak dan kedua adalah, tanggung jawab harus mampu dilaksanakan oleh si pengemban amanah untuk menjadi orang yang lebih baik, karena pada hakikatnya hidup ini adalah sebuah proses pembelajaran abadi bagi seorang individu sejak nafas pertama dihembuskan.

“ Tentu saja, amanah ini bukan untuk keren-kerenan, atau sebagai alat gagagahan, bukan ajang unjuk diri bahwa kita adalah orang yang berkapabilitas mumpuni. Tak perlu menuntut hormat dan dianggap hebat karena semua itu akan datang dengan sendirinya kepada orang yang memang pantas mendapatkannya. Adalah suatu kesiaan saat kita menjadikan itu semua sebagai tujuan,” Jelas Kelyombar

Bukan saja itu Amanah Lanjut Kelyombar, bukan hanya seputar berapa persen program kerja yang berhasil dilaksanakan, bukan sekedar dari bagus teknis kerja atau program yang dijalankan, namun yang terpenting adalah bagaimana membangun sebuah tatanan kehidupan sosial yang baik dan menjalani semua tanggung jawab dengan penuh ketulusan hati, dan bukan ambisi mengejar kepentingan pribadi, karena tugas seorang pemimpin adalah, membawa organisasi, lembaga atau sebuah dinas  badan untuk menjawab maksud dan tujuan organisasi.

Bahwa memegang amanah kita bisa melakukan banyak hal besar, hanya memerlukan niat yang tulus serta determinasi tinggi untuk mewujudkan itu semua. Dicontohkan Kelyombar, kepengurusan di Badan Pengurus Pusat Pemuda Katolik maupun sebagai Koordinator Wilayah Maluku dan Maluku Utara, tentang hal dan program apa yang bisa saya dan teman-teman kita lakukan pada setiap aspek kepengurusan. Dengan sistim kaderisasi, kita bisa membuat orang berkembang, mendidik calon-calon penerus bangsa dan lembaga, membekali mereka dengan segala kompetensi yang dibutuhkan untuk menjalani tantangan kehidupan, selanjutnya membentuk mereka menjadi insan-insan yang berakhlak baik, dan yang terpenting adalah membangun budaya yang baik bagi setiap anggota organisasi dan itu telah di laksanakan selama ini di Komisariat Cabang Pemuda Katolik  Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Jelas Kelyombar, mengembangkan anggota berarti kita membangun telah mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia tanimbar sesuai budaya Duan Lolat, agar mereka mampu mengembangkan jati diri yang sesungguhnya, membantu meringankan beban orang lain baik secara finansial maupun sosial, berbagi ilmu agar mereka mampu menjalani kehidupan bermasyarakat, baik itu di lingkungan masyarakat maupun di tempat kerja mereka masing-masing, dan berbagi pandangan serta memotivasi sehingga terus menjalani kehidupan dengan semangat.

Disamping itu, juga dilaksanakan kegiatan-kegiatan yang membangun interaksi dan rasa kekeluargaan antar anggota, sehingga dapat membentuk sebuah hubungan sosial yang baik, sehingga setiap anggota merasa bahagia dan nyaman dalam menjalani kehidupan, berorganisasi maupun bermasyarakat.

Hal lain yang bisa menjadi bentuk nyata kontribusi kita terhadap para anggota adalah keprofesian dan kemasyarakatan seperti kegiatan berhimpun bisa menjadi suplemen dalam proses belajar keilmuan dan keprofesian di tempat tugas mereka dan mengembangkan pengetahuan dan skill yang dibutuhkan untuk menunjang pilihan karir mereka pasca dari satu jabatan ke jabatan berikutn yaitu dari sisi organisasi.

Di sisi lain, Kata Kelyombar, sebagai bentuk tanggung jawab terhadap ilmu pengetahuan yang telah di peroleh kita juga mampu memberikan sumbangsi pemikiran maupun karya kepada masyarakat terhadap problematika yang terjadi pada mereka dan itu  bisa dimulai dari lingkungan tempat tinggal kita hingga mengabdi kepada masyarakat di desa-desa yang memang belum terjangkau oleh pemerintah.

Sebagai suatu organisasi, maupun lembaga kita juga harus mampu membangun hubungan baik dengan pihak lain seperti organisasi, dinas maupun lembaga lain yang serupa dan berbasis pada program kemaslahatan masyarakat banyak. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan manfaat organisasi atau lembaga serta dinas yang kita pimpin kepada pihak luar. wahana belajar kepada lembaga lain dapat diaplikasikan pada internal organsisasi, serta dinas maupun sebuah lembaga dapat membuka peluang bagi seluruh pengurus, organisasi, semua staf atau pejabat yang ada di sebuah dinas maupun sebuah lembaga untuk bekerjasama dengan pihak-pihak luar, bahkan berbaur bersama masyarakat di akar rumput.

Mengingat begitu luas dan besarnya peluang yang kita miliki, menjalani semua dengan hati adalah kunci untuk mampu memimpin anggota dengan sebaik-baiknya. Jangan biarkan kesempatan emas ini berlalu hanya untuk meningkatkan citra diri. Hidup ini adalah tentang berbuat baik kepada orang lain yang dengan kebaikan tersebut, Tuhan mendatangkan kebaikan untuk diri kita.

Fase Terbaik untuk Menjawab Segala Kegelisahan yang terjadi

Menjadi seorang pejabat atau badan pengurus suatu organisasi atau lembaga adalah sebuah kesempatan besar untuk membawa perubahan organisasi serta lembaga dan sebuah dinas badan ke arah yang lebih baik. Segala kegelisahan diri dan anggota serta staf, bawahan seharusnya menjadi dasar dan motifasi untuk melaksanakan program serta Visi dan Misi para pimpinan kita, sehingga dapat membawa sebuah lembaga maupun sebuah dinas badan menuju level yang lebih tinggi.

Di samping itu, satu hal yang harus di tanamkan adalah kesempatan ini mungkin hanya datang sekali seumur hidup. Dan Keterlibatan kita dalam sebuah organisasi serta sebuah dinas maupun lembaga bersama relasi harus di syukuri dan di manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Untuk itu ajak Kelyombar, mari kita meninggalkan kesan negatif kepada seluruh anggota atau staf yang kita pimpin, agar mereka dapat menunjukkan peningkatan, untuk menggali segala potensi diri. fase ini menjadi waktu yang tepat guna mensimulasikan kehidupan selanjutnya. Pengalaman sebagai pimpinan dan  memimpin suatu kelompok, atau lembaga atau sebagai pimpinan di sebuah Dinas SKPD hal itu akan membentuk sebuah behaviour yang baik untuk melangkah pada tingkatan memimpin yang lebih tinggi. 

Kelyombar mencontohkan, seorang walikota Bandung dan saat ini beliau sudah menjadi Gubernur Jawa Barat saat ini, Ridwan Kamil, pada OSKM ITB tahun 2014 dalam kegiatan itu beliau mengatakan, bahwa kepemimpinan beliau adalah hasil belajar secara langsung sebagai pemimpin kelompok kecil, seperti Kapten Sepakbola, Ketua Angkatan, Ketua Orientasi jurusan, hingga menjadi pimpinan suatu perusahaan, bahkan sampai menjadi Walikota Bandung. Itu pernyataan beliau di depan ribuan para mahasiswa ITB.

Selain itu, menjalani kehidupan berorganisasi akan membuat kita terbiasa bekerjasama dengan orang lain, berlatih bekerja secara profesional dan membangun self discipline yang akan menjadi penentu keberhasilan seseorang, mampu memahami orang lain, menghargai waktu dan pemikiran seseorang, terbiasa untuk mengambil keputusan dan membentuk perspektif diri terhadap segala fenomena yang kita hadapi.

Jalan ini tentunya Ungkap Kelyombar,  tidaklah mudah saat, selama engkau menikmati karir dan jabatanmu hanya untuk mencari kenyamanan dan kepentingan pribadi, jika itu benar demikian, berarti ada sesuatu yang salah pada hidupmu, karena seseorang menerima amanah berarti dia menerima konsekuensi untuk menembus batas diri dan keluar dari zona nyaman, kemungkinan munculnya hal-hal yang berada di luar ekspektasi sangatlah tinggi, manajemen waktu, kemampuan mengendalikan emosi, kemampuan untuk mengutamakan hal-hal yang memang harus diutamakan, kelihaian membuat strategi dan menyelesaikan permasalahan akan sangat diuji oleh keadaan. Tantangan ini seharusnya kita sambut dan dijadikan bahan bakar untuk menjalani semua dengan totalitas tinggi.

Guna membangun kabupaten yang kita cintai ini, Kata Kelyombar, mungkin jalan ini takkan mudah bila kita menetapkan standar yang tinggi dalam sebuah jabatan, kepemimpinan yang lebih tinggi akan menimbulkan konflik internal dan eksternal, seiring berjalannya kepemimpinaan, jika jabatan itu kita dapat dengan cara bekerja dan mengabdi dengan sungguh-sungguh dan berkualitas demi kemaslahatan masyarakat, maka Kelyombar optimis segala keputusan yang dibuat akan mengarah pada keputusan yang paling bijak.

“ Selalulah memohon pertolongan dari-Nya. TUHAN, yang selalu memohon pertolongan kepada Allah Bapa Disurga, dalam setiap menjalani tugas sebagai pemimpin spiritual, pemimpin administratif dan pemimpin perang, hal yang sama juga berlaku untuk kita. Kita akan berhadapan dengan kesalahan sistem yang kita buat, permasalahan sosial yang timbul seiring interaksi kita dengan orang lain, permasalahan teknis yang muncul akibat keegoisan kita sendiri. Bagaimaana kita mau membangun Tanimbar, kalau kita sendiri masih ada kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok yang terselubung dan kurang matang. Untuk menghadapi itu semua, kita harus kuat jiwa dan raga. TUHAN  yang Maha Membolak-balikkan hati dan yang Maha Merencanakan, akan memberikan rahmat kepada hamba yang memintanya,” Pinta Kelyombar

Kelyombar juga meminta, agar isu-isu murahan segera dihentikan, sebab dampak buruk dari hembusan isu yang tidak benar, pada akhirnya memberikan dampak buruk bagi masyarakat serta munculnya pengkotak-kotakan masyarakat hanya demi kepentingan 1 orang?

Apakah kita sebagai masyarakat Tanimbar yang lahir dan besar dengan tatanan Duan dan Lolat rela melihat pola kerja kotor ini terus terjadi ?  

Apakah setiap masalah harus di dahului dengan saling melempar dosa dan kesalahan antara satu pihak dengan pihak yang lain? Kalau pada tingkat pejabat saja sudah saling melempar dan menuduh satu dengan yang lain, lalu nanti masyarakat yang ada di Kepulauan Tanimbar ini mau mengeluh dan mengaduh kepada siapa lagi? 

Olehnya itu Koordinator Wilayah Pemuda Katolik Maluku dan Maluku Utara Gilang Kelyombar mengajak, basudara Duan Lolat di manapun berada, mari kita singsingkan lengan baju, tinggalkan semua carut - marut persoalan yang sudah terjadi, biarlah itu semua berakhir di tahun ini, dan mari kita satukan tekat kita untuk sama-sama mengawal semua program dari pemerintah daerah saat ini.

Biarlah di Tahun yang baru menjadi awal lembaran yang penuh dengan penuh sukacita.

Terakhir, selamat menjalani tugas para pemimpin - pemimpin masa depan, semoga amanah ini menjadi pemberat timbangan amal baik di hari akhir kelak (PM.02)

Komentar

Belum Ada Komentar