Pemprov Maluku Gandeng BEM Nusantara Kawal Transformasi Ekonomi Daerah

Ambon, Pelita Maluku – Pemerintah Provinsi Maluku menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai mitra kritis dalam mengawal arah kebijakan dan transformasi ekonomi daerah agar Maluku mampu mengejar ketertinggalan pembangunan. Penegasan ini disampaikan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bappeda Provinsi Maluku Anton Lailosa.

Pesan tersebut disampaikan saat membuka Dialog Publik Konsolidasi BEM Nusantara yang digelar di Aula Lantai 2 Gedung Rektorat Universitas Pattimura, Senin (22/12/2025). Dialog ini mengusung tema penguatan sinergi mahasiswa dan pemerintah dalam mengawal arah pembangunan daerah.

Dalam pemaparannya, Anton Lailosa mengungkapkan tantangan ekonomi Maluku yang masih memiliki pendapatan per kapita sekitar 2.000 dolar AS, jauh di bawah rata-rata nasional yang telah mencapai 5.000 dolar AS. Kondisi ini dinilai harus segera direspons melalui kebijakan transformasi ekonomi yang terarah dan berkelanjutan.

Ia menekankan, peningkatan kesejahteraan hanya dapat dicapai melalui transformasi sosial dan ekonomi, dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta pengolahan potensi lokal di dalam daerah. “Hilirisasi sumber daya laut dan bumi Maluku harus dilakukan di daerah sendiri agar menciptakan lapangan kerja dan memutus rantai kemiskinan,” tegasnya.

Selain itu, tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, dan berbasis digital juga menjadi kunci penting. Aparatur sipil negara diminta meningkatkan kapasitas dan integritas agar kebijakan pembangunan benar-benar berdampak bagi masyarakat.

Melalui dialog ini, Pemerintah Provinsi Maluku berharap terbangun sinergi berkelanjutan dengan mahasiswa sebagai kontrol sosial yang konstruktif. Keterlibatan aktif generasi muda dinilai menjadi fondasi penting untuk memastikan transformasi ekonomi dan pembangunan daerah berjalan sejalan dengan kepentingan rakyat Maluku secara adil dan merata.

REDAKSI PELITA MALUKU - AIS