Percepatan Pengelolaan Blok Masela, Gubernur Maluku Temui SKK Migas dan INPEX
Kamis, 25 Juli 2019
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Percepatan Pengelolaan Blok Masela, Gubernur Maluku Temui SKK Migas dan INPEX

Jakarta,Pelita Maluku - Menindaklanjuti persetujuan POD (Plan of Development) LNG Abadi pada Blok Masela antara Pemerintah RI dan INPEX Coorporation, Pemerintah Provinsi Maluku yang dipimpin langsung Gubernur Maluku Irjen Pol. (Pur) Drs. Murad Ismail melakukan pertemuan dengan pihak SKK Migas dan INPEX sebagai operator.

Pertemuan strategis tersebut berlangsung di ruang rapat SKK Migas di Jakarta, Rabu (24/7).

img-1564061003.jpg

Gubernur yang didampingi oleh Asisten 3 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Maluku Kasrul Selang, dan Karo Umum Setda Maluku Hadi Sulaiman. Sedangkan  dari pihak SKK Migas, dipimpin langsung Kepala SKK Migas Dwi Sucipto. Sementara tim INPEX dipimpin President of INPEX Marsela Ltd. Akihiro Watanabe.

Dalam pertemuan tersebut orang nomor satu di Provinsi Maluku ini menegaskan, inti dari pertemuan itu selain bersilaturahmi, juga membahas agenda kerja pengelolaan Blok Masela.  Dan sesuai rencana tahap konstruksi akan dimulai pada tahun 2022 mendatang, sedangkan tahap produksi akan dimulai pada tahun 2027 hingga 2055 mendatang.

Pihak INPEX dalam pertemuan tersebut juga berharap, adanya dukungan Pemprov Maluku terutama dalam penyediaan lahan, tata ruang dan amdal.

"Pada prinsipnya Pemprov Maluku sangat mendukung semua proses dan percepatan agar Blok Masela segera beroperasi," kata Murad.

img-1564061044.jpg

Olehnya dalam kesempatan tersebut Gubernur Maluku meminta, agar Pemprov Maluku dapat berkolaborasi bersama INPEX dan SHELL sebagai mitra operator dalam mewujudkan pengembangan LNG di darat yang kompetitif.

Ditambahkan Gubernur Maluku, beroperasinya Blok Masela, tentunya akan berdampak pada multiplier effect bagi industri pendukung dan turunan di dalam negeri dalam rangka mendukung perekonomian nasional, termasuk dapat menggenjot ekonomi daerah dan mendatangkan income (pendapatan) bagi Maluku.

img-1564061076.jpg

Selain itu pengembangan hulu migas di Blok Masela dapat memberikan kontribusi tambahan produk gas bumi sekitar ekuivalen 10,5 juta ton (mtpa) per tahun atau sekitar 9,5 juta ton gas alam cari (LNG) pertahun dan 150 mmscfd Gas Pipa. Target tersebut onstream di tahun 2027.

Pengelolaan lapangan hulu minyak dan gas Abadi di Blok Masela diprediksi akan memberikan efek ganda (multiplier effect) bagi pendapatan Indonesia sampai dengan US$153 miliar atau setara Rp2.142 triliun (kurs Rp14 ribu per dolar Amerika Serikat) hingga akhir fase produksi pada tahun 2055 mendatang. (PM.007)

Komentar

Belum Ada Komentar