Pramuka Diharapkan Jadi Pelaku utama Merespon Darurat Bencana
Rabu, 26 Oktober 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Pramuka Diharapkan Jadi Pelaku utama Merespon Darurat Bencana

Ambon, Pelita Maluku.com - Wakil Ketua Kwartir Nasional/Ketua Komisi Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kak GKR Mangkubumi, membuka secara resmi pelaksanaan Pelatihan Manajemen Kedaruratan Bencana Regional III dan IV/Wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua, di Aula Balai Pembinaan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Maluku, pada Rabu, (26/10/2022).

Prosesi pembukaan di tandai dengan pemukulan tifa oleh Kak GKR Mangkubumi, didampingi Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Sadali Ie.

Dalam sambutannya Mangkubumi menerangkan, bila budaya kerja penanggulangan bencana harus siaga, antisipatif, responsif dan adaptif. Orientasi pada pencegahan harus diutamakan, infrastruktur untuk mengurangi resiko bencana harus terus ditingkatkan bersama pemerintah dan masyarakat.

Selain itu, Relawan Pramuka Peduli Penanggulangan Bencana, harus mampu melakukan manajemen penanganan pra bencana, saat bencana dan pasca bencana.

Ia berharap, pelatihan ini menjadi suport dalam penanggulangan bencana di Indonesia. Untuk itu seluruh pihak harus saling merangkul dan menyatukan kekuatan serta potensi yang ada di semua lini. Dengan begitu, akan tercipta gerakan kerelawanan dan kepedulian sebagai bukti positif atas keberadaan gerakan pramuka bagi masyarakat, bangsa dan negara.

"Saya berharap, para peserta pelatihan mengikuti kegiatan ini sebaik mungkin. Diharapkan menjadikan kakak-kakak relawan yang aktif sehingga saat terjadi bencana siap melaksanakan tugas dan mengabdi tanpa batas untuk bangsa," harap Mangkubumi.

Sementara itu Pj. Sekda Maluku Sadli Ie, Dalam sambutan Gubernur Maluku Murad Ismail, yang juga selaku Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mapida) Gerakan Pramuka Maluku, memberi apresiasi terhadap pelatihan ini.


Menurutnya pelatihan ini bertujuan, untuk menyiapkan relawan pramuka yang peduli penanggulangan bencana sebagai Sumber Daya Manusia, yang menjadi pelaku utama dalam melaksanakan respon kedaruratan bencana di wilayah masing-masing, serta meningkatkan pengetahuan sikap dan kemampuan tentang manajemen kedaulatan bencana, sebagai bekal dalam pelaksanaan Bakti Pramuka Peduli.


Dijelaskan Pj, Sekda, secara geografis Indonesia berada di wilayah lingkaran cincin api pasifik yang merupakan pertemuan tiga lempeng tektonik. Olehnya itu, wilayah ini memiliki banyak aktivitas vulkanik. Hal inilah yang menjadi penyebab Indonesia sebagai negara yang rawan bencana alam. Kondisi ini, lantas menuntut masyarakat untuk selalu siap bila sewaktu-waktu terjadi bencana alam.

Olehnya itu, Pramuka sebagai bagian dari masyarakat ikut andil dalam upaya penanggulangan bencana, harus memiliki kemampuan dalam melakukan respon kedaruratan bencana. Sehingga lewat kesempatan ini Pj. Sekda berharap, pelatihan manajemen dapat menciptakan gerakan kerelawanan dan kepedulian yang kuat terpercaya, serta sebagai bukti positif keberadaan gerakan Pramuka bagi masyarakat, bangsa dan negara serta dapat terwujudnya sikap karakter kepedulian dan kelelawanan yang melembaga dan memiliki sumber daya yang besar.

Sebagai informasi, kegiatan pelatihan ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan gerakan kerelawanan dan kepedulian yang terpercaya sebagai bukti positif keberadaan gerakan Pramuka bagi masyarakat, bangsa dan negara, di mana hal ini merupakan salah satu amanat Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka tahun 2019.

Kegiatan ini akan berlangsung selama tujuh hari, mulai tanggal 26 Oktober hingga 1 November 2022 di Kota Ambon. Peserta yang pelatihan berjumlah 45 orang.

Tim, pelatih, narasumber dan infrastruktur pada kegiatan ini berasal dari Kwarnas Gerakan Pramuka, Kwarda Gerakan Pramuka Provinsi Maluku, Kwarda Gerakan Pramuka Sulawesi Selatan, Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Ambon, Kementerian Sosial RI Basarnas, Ikatan Psikologis Klinis Indonesia, Pemerintah Provinsi Maluku dan Kantor SAR Ambon. (PM.007).

Komentar

Belum Ada Komentar