Saat Uskup Memilih Nurani, Natal Menampar Budaya Pesta
Selasa, 23 Desember 2025
“Nyalakan Cahaya Dari Timur Untuk Indonesia
Bagikan

Saat Uskup Memilih Nurani, Natal Menampar Budaya Pesta

Ambon, Pelita Maluku - Natal seharusnya menghadirkan harapan, bukan ironi. Ketika sebagian masyarakat berjuang bertahan hidup akibat pemangkasan anggaran dan bencana alam, perayaan dengan meja penuh makanan justru berubah menjadi paradoks moral. 

Di titik inilah keputusan Mgr Seno Ngutra, Uskup Diosis Amboina, layak dibaca sebagai suara nurani yang keras dan menampar.

img-1766462882.jpg

Membatalkan open house Natal bukan sekadar soal teknis acara. Itu adalah pernyataan sikap. Di tengah negara yang “tidak baik-baik saja” dan saudara-saudara di Sumatera yang kesulitan makan akibat banjir, pesta menjadi simbol ketidakpekaan.

Natal kehilangan makna ketika dirayakan dengan kemewahan yang berdiri di atas penderitaan orang lain.

img-1766462915.jpg

Langkah Uskup Amboina memindahkan pusat perayaan dari gedung megah ke gereja kecil di pinggiran, dari seremoni ke sembako, dari jamuan elit ke meja kaum miskin, adalah kritik telanjang terhadap budaya formalitas. 

Ia menolak Natal yang hanya indah di liturgi, tetapi hampa dalam empati. Ini bukan soal agama, melainkan soal kemanusiaan.

Lebih jauh, pesan yang disampaikan sederhana namun menggugah: damai tidak dicari, tetapi diciptakan. Doa tidak berhenti di altar, tetapi berjalan bersama sepiring nasi menuju mereka yang lapar. 

Di sinilah Natal menemukan wujudnya dalam tindakan, bukan slogan.

Opini ini bukan ajakan membenci tradisi, tetapi seruan untuk mengoreksinya. Budaya pesta tidak salah, tetapi menjadi keliru ketika menutup mata dari realitas sosial.

img-1766463093.jpg

Keputusan Uskup Amboina seolah berkata lantang: Natal bukan tentang seberapa meriah kita merayakan, melainkan seberapa jauh kita mau berbagi.

Dan mungkin, di tengah hiruk pikuk perayaan, suara nurani inilah yang paling kita butuhkan hari ini.

REDAKSI PELITA MALUKU - AIS 

Komentar

Belum Ada Komentar

Tambahkan Komentar