Sapteno : Sidang Ke- 39 Jemaat Bethabara Harus Hasilkan Program Kerja Yang Bermutu
Minggu, 13 Februari 2022
PELITA MALUKU.COM
Bagikan

Sapteno : Sidang Ke- 39 Jemaat Bethabara Harus Hasilkan Program Kerja Yang Bermutu

Ambon, Pelita Maluku.com -Majelis Perkerja Klasis Kota Ambon, yang diwakili oleh penatua M.J.Sapteno membuka dengan resmi Sidang ke - 39 Jemaat GPM Bethabara Klasis Kota, hari ini Ambon Minggu (13/02/2022).

Sidang ke-39 Jemaat Bethabara, ditandai dengan pemukulan tifa, berlangsung di bawah sorotan Tema "Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan telah datang dan kerjakanlah keselamatanmu". Dan sub tema "Membangun gereja yang memiliki ketahanan dan daya juang demi kualitas hidup bersama di tengah pergumulan Covid-19 dan transformasi digital".

Sidang yang berlangsung di gedung Gereja Bethabara dihadiri oleh Camat, KMJ Bethabara Pdt Ny.M.Lorwens/ Latupeirissa Penatua M.J.Sapteno dan 92 orang peserta sidang.

Sapteno dalam arahannya mengharapkan, sidang Jemaat Bethabara ke - 39 ini dapat menghasilkan program kerjanya yang bermutu, dan berdampak baik untuk kemajuan gereja dalam meningkatkan keimanan setiap umat.

Olehnya itu program yang dilahirkan dari sidang jemaat ke - 39 ini, hendaknya dirancang dengan baik dan berbasis Renstra.

Yang disoroti M.J.Sapteno adalah, penggunaan media sosial yang selama ini telah berdampak buruk mulai anak remaja hingga orang tua. 

Hal ini dibuktikan dengan berbagai kasus yang terjadi Seperti miras, narkoba, kekerasan, pelecehan seksual dan penyakit sosial lainnya.

Dikatakan, problematika kehidupan masyarakat adalah problematika bersama sebagai warga GPM , dimana gereja turut bekerja sama dengan jemaat untuk mengatasi semua persoalan dimaksud.

Sementara Ketua Panitia Alfred Kakiay dalam laporan mengatakan, persidangan jemaat merupakan lembaga tertinggi di tingkat jemaat, yang menampung berbagai aspirasi jemaat dalam rangka pengambilan keputusan strategis, guna menata pelayanan selama satu tahun ke depan.

Persidangan jemaaat dalam tugasnya adalah mengevaluasi program kegiatan dan keuangan, membahas rancangan pelayanan untuk tahun yang baru, serta membicarakan masalah ketentuan yang relevan.

Persidangan ini harus dapat menghasilkan keputusan strategis guna menyikapi perkembangan pelayanan dan kesaksian sebagai responiman terhadap realitas yang berkembang dalam jemaat.

Ditempat yang sama, Ketua majelis jemaat GPM Bethabara Pdt. Ny. M. Lorwens/Latupeirissa mengatakan, persidangan ini akan menampilkan sosok yang lebih kreatif produktif dan fungsional.

Persidangan jemaat harus dijadikan proses kreatif pembinaan kapasitas umat pelayan lembaga harus menjadi proses berpikir yang kreatif untuk masa depan gereja dan jemaat di Bethabara (Onsal)

Komentar

Belum Ada Komentar