SBT Jadi Penyangga Pangan Papua dan Maluku, Pemerintah Pastikan Inflasi Aman hingga Akhir Tahun
Ambon, Pelita Maluku - Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memastikan kondisi inflasi di wilayahnya dalam kategori aman hingga akhir tahun, seiring stabilnya pasokan pangan lokal dan impor. SBT bahkan kini menjadi daerah penyangga pangan utama untuk sejumlah wilayah di Indonesia Timur.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur, Nofel Alkatiri, menjelaskan bahwa mayoritas komoditas penyumbang inflasi di wilayah tersebut merupakan barang impor. Namun distribusinya dinilai aman dan tersedia secara berkelanjutan untuk beberapa bulan ke depan, sehingga risiko lonjakan harga dapat ditekan.
Sementara itu, sebagian besar komoditas lokal seperti cabai rawit, cabai keriting, cabai besar, buah-buahan hingga produk hortikultura masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Meski begitu, sejumlah komoditas tetap rentan terhadap cuaca ekstrem musiman yang berdampak pada produksi.
Alkatiri menegaskan bahwa SBT saat ini memiliki peran strategis dalam rantai distribusi pangan kawasan Indonesia Timur, khususnya untuk daerah Timika, Fak - fak, Sorong hingga kawasan industri di Weda.
“Posisi SBT berubah. Kita bukan hanya memenuhi kebutuhan sendiri, tetapi kini menjadi penyangga pangan untuk beberapa daerah di Papua dan Maluku,” ujarnya.
Untuk memperkuat stabilitas harga, Pemkab SBT bersama Pemkot Tual menyusun pola kolaborasi distribusi — SBT memasok cabai dan buah-buahan ke Tual, sedangkan kebutuhan telur dan bahan pangan lainnya dipasok dari Tual guna saling memenuhi kebutuhan pasar.
Meski kondisi stok aman, Alkatiri mengakui adanya kendala transportasi laut yang belum memiliki rute langsung sehingga produk segar membutuhkan waktu lebih lama untuk tiba di lokasi tujuan. Namun pemerintah optimistis persoalan ini dapat teratasi dengan perluasan jalur perdagangan dan peningkatan investasi sektor pangan.
Ia menambahkan bahwa optimalisasi industri perikanan MBG di SBT diharapkan menjadi pengungkit ekonomi baru yang mampu meningkatkan daya serap pasar dan memperkuat stabilitas harga pangan ke depan.
REDAKSI PELITA MALUKU - AIS

Belum Ada Komentar