Peringati Maulid Nabi, TP-PKK Maluku Datangkan Syeikh Ahmad Al Misry
Ambon,Pelita Maluku.com - Tim
Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Maluku, Kamis
malam (5/12/2019) menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 Hijriah Tahun 2019.
Perayaan Maulid Nabi ini digelar
Gedung Islamic Center Ambon dengan menghadirkan Ustadz Syeikh Ahmad al Misry
sebagai pembawa hikmah Maulid.
Syeikh Ahmad Al Misry tiba didampingi Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Murad Ismail dan Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail disambut ribuan masyarakat yang hadir, majelis taklim se-Kota Ambon.
Turut hadir dalam perayaan Maulid
Nabi SAW, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Kasrul Selang dan para
pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Maluku.
Dalam hikmah yang dibawakan,
Syeikh Ahmad Al Misry mengajak umat Islam untuk meneladani akhlak Nabi Muhammad
SAW dalam segala hal. Baik dalam hal keagamaan maupun dalam hal keduniaan,
karena perintah untuk menjadikan Rasulullah sebagai teladan adalah firman Allah
SWT.
“Suatu ketika istri Rasulullah,
Aisyah RA, ditanya tentang akhlak Rasulullah, Aisyah mengatakan, akhlak
Rasulullah SAW adalah Al’quran atau bersumber dari Al’quran. Karena itu,
meneladani Rasulullah merupakan kewajiban setiap muslim hingga tiba hari
perhitungan nanti (kiamat),” ungkap Ustadz Syeikh Ahmad al Misry dalam hikmah
yang dibawakan.
Dikatakannya, sungguh terdapat
dalam diri Rasulullah, baik ucapan, tingkah laku, cara berkomunikasi beliau
adalah Uswah Hasanah (suri tauladan) yang baik.
“Nabi tidak pernah memuji orang
kaya, karena kekayaanya. Nabi tidak pernah menghina orang miskin, karena
kemiskinannya. Rasulullah selalu menyatukan para sahabat, tidak pernah berbuat
untuk memecah mereka. Nabi mengayomi para sahabat. Maka karena kemuliaan akhlak Nabi itulah sampai
sahabat mengatakan kami tidak pernah melihat sosok manusia sebelum dan
sesudah yang lebih mulia daripada
Beliau,” jelas Syeikh Ahmad.
Ia juga mencontohkan, Nabi SAW,
jika menunjuk beliau tidak menggunakan jarinya seperti yang dilakukan seperti
dilakukan kebanyakan orang. Nabi kalau menunjuk menggunakan seluruh telapak
tanganya.
“Inilah sopan santun Nabi. Begitu
pula, jika Rasulullah kalau marah,cukup memalingkan wajahnya, tidak mencaci
maki seperti kita,” kata Syeikh Ahmad.
Bahkan, kata Syeikh Ahmad, Nabi tidak pernah meremehkan bahkan mencela makanan sekalipun.
“Coba yang kita temui yang biasa terjadi di rumah kita masing-masing. Anak kita, jika kita sudah masak, pasti ada kata saja, lha ini makan lagi padahal baru kemarin dimakan. Apabila ini yang terjadi, maka secepatnya kita menanamkan kepada anak untuk lebih bersyukur kepada Allah. Ini yang harus kita tanamkan kepada anak,” imbau Syeihk Ahmad.
Syeikh juga mengisahkan tentang para sahabat Rasulullah kala itu. Sahabat Rasulullah, jika bertemu dengan fakir miskin, setelah memberi, didoakan juga.“Itulah akhlak mulia,” paparnya.
Syeikh Ahmad juga mengingatkan,
para orang untuk memperdalam anak dengan keimanan. “Jaga pendidikan anak kita saat ini. Perdalam
dengan Tauhid, dengan keimanan. Pergaulan bebas saat ini sungguh luar biasa.
Narkoba dimana-mana yang semuanya akan bermuara merusak aqidah,” kata Syeikh
Ahmad mengingatkan.
Untuk itu, dirinya berharap melalui momentum Peringatan Maulid Nabi SAW ini, akan membawa perubahan pada akhlak umat Islam khususnya di Maluku.
“Kalau kita memperingati Maulid
Nabi, tentunya harus ada perubahan pada akhlak kita. Perubahan pada ibadah kita
lebih baik, Shalat Sunnah Qabliyah/Ba'diyah, shalat Dhuha, shalat malam, Shalat
Tahajud, begitupula tutur kata harus dijaga, perilaku kita. Dan jika kita ingin
menyelami bagaimana akhlak Rasulullah, maka kita juga harus menyelami seluruh
kehidupan beliau, karena seluruh keseharian Rasul merupakan akhlak mulia,”
tandasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK
Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, menyampaikan ucapan selamat datang untuk
kedua kalinya kepada Syeikh Ahmad al Misry, karena telah memenuhi undangan.
Dikatakan, inti dari setiap
peringatan Maulid Nabi SAW adalah bagaimana setiap umat Islam bisa meniru
tauladani akhlak Nabi Muhammad SAW, bukan hanya sekedar perayaan seremonial
saja.
“Harapan saya, momentum hari ini,
kedepan kita bisa mengimplementasikan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan Nabi
SAW dalam keseharian kita. Dan kita tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah kita,” kata
Widya (PM.007)
Belum Ada Komentar